Jumat, 04 Januari 2013

ASKEB NEONATUS "FIMOSIS"



ASKEB NEONATUS "FIMOSIS"
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

I.Anatomi fisiologi Oran Reproduksi laki-laki
Sistem reproduksi pria terdiri dari genetalia eksterna dan organ-organ interna yang terletak di Rongga Relvis.sistem reproduksi pria mulai berkembang sebagai respon terhadap testosteron selama kehidupan awal janin.pada hakikatnya,testosteron tidak di produksi selama masa kanak-kanak.Testosteron yang diproduksi kembali pada awitan pubertas menstimulasi pertumbuhan dan maturasi struktur reproduksi dan karakteristik sesk skunder. Ukuran dan penampilan genetalia eksterna bervariasi sesuai usia, katurunan, ras dan kebudayaan.
Genetalia pada pria tidak terpisah dengan saluran uretra,berjalan sejajar pada kelamin luar pria.

1.1 Struktur Eksterna
Terdiri dari :
a. Mons pubis
b. Penis
c. Skrotum

Mons pubis
Merupakan rambut di daerah atas simfisis pubis
Pada laki-laki dewasa : panjang, padat, kasar dan ikal, membentuk pola berbentuk intan dari umbilikus ke anus.
Penis
Merupakan organ urinasi dan kopulasi
Terdiri atas batang atau badan dalam glans
Batang penis (korpus) terdiri dari dua karpora kavernasa penis dan satu korpus kauernosum uretra dimana terdapat uretra. Kedua karpora kavernosum penis diliputi oleh jaringan skat yang kuat. Diebut tunika albugenia.
Bagian ujung korpus kavernosum ke arah ujung tempat masuk karpora kavernosum penis. Bagian belakang glans penis ada yang membumbung disebut kolum glandis.
Kedua korpora kovernosa penis dan korpus kavernosum ureta dibungkus oleh fasia penis atau fasia buck
Diantara fasia penis dan kulit terdapat jaringan ikat longgar
Seluruh batang penis diliputi kulit yang tipis dan halus begitu juga dengan glands penis diliputi sebagian atau seluruhnya
Oleh kulit yang merupakan lanjutan di kulit batang penis
Bagian ujung kulit yang membungkus glans penis akan melipat ke dalam dan kemudian melekat pada kolum glandis yang disebut prepusium glandis (kulib)
Bagian dalam preputium glandis terdapat kelenjar sehingga selalu basah, sama sifatnya seperti lapisan mukosa
Cairan yang dihasilkan oleh kelenjar tersebut dan bercampur dengan dokumasi sel-sel epitel dicabut sinegma.
Prepusiam (kult luar), suatu lipatan kulit umumnnya tidak dapat ditarik dan mungkin tidak dapat ditarik selama empat sampai 6 bulan atau bahkan sampai 13 tahun.
Prepusium glandis bagan dalam juga membentuk lipatan terletak ditengah dan dibawah kemudian melekat pada bagian bawah orifisum uretra eksterna disebut frenulum preputii
Frenulum preputii ini letaknya selaras dengan rafe penis dan merupakan lanjutna rafe skrotalis
Berdasarkan penis diperoleh dari :
1) A dorsalis penis, merupakan cabang apudens interna arteri ini berada dibawah fasia buck dan mendarahi jaringan erektil korpus kavernosa penis dan korpus kavernosum uretra.
2) A penis profunds terdapat di dalam korpora kavernosa penis
3) V. Dorsalis penis profunda terletak antara fasia buck, tunika albuingea. Vena ini mengumpulkan darah dari glans penis dan korpus kavernosum uretra. Vena ini melanjutkan diri ke pleksus prostatikus
4) V. Dorsalis penis supervisialis terletak antara kulit dan faria buck. Vena ini mengumpulkan darah dari kulit jaringan subkutan dan akhirnya bermuara pada vena sevena magna.
Persarapan penis diperoleh dari :
1) N.itionguinalis yang berasal dari vertebra lumbal 1 turun ke bawah mensarafi bagian pangkal penis
2) N. Genitofemoralis berasal dari vertebra lumbal I dan vertebra lumbal II turun ke bawah mensarafi pangkal penis dan skrotum
3) N. Dorsalis penis yang merupakan lanjutan N.Pudendus. saraf ini berada dibawah garis buck dan terletak disebelah lateral A. Dorsalis penis memberikan cabang-cabang.
Cabang utama menyarafi bagian dorsum penis kulit, korpora kavernosa penis, glans penis dan preputium glandis. Sedangkan cabang lain mensarafi bagian ventral penis dan frenulum preputii. Jadi semua bagian penis dipersarafi oleh N.dorsalis penis.
Skrotum
Merupakan kantung kulit yang menggantung di dasar pelvis, di depan skrotum terletak penis dan dibelakang skrotum terletak anus.
Skrotum (kandung buah pelir) berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak
Subkutan berisi sedikit jaringan otot, testis (buah pelir) berada dalam pembungkus yang disebut tunika vaginalis yang dibentuk dari peeritonium
Lapisan dinding abdomen terutama dalam pembentukan dan pembungkus testis, tiap testikuler berhubungan dan bergabung dengan abdomen
Lapisan dalam (peritonium), tunika vaginalis testis mengelilingi skrotum interna dan fasia dinding abdomen, faisa spermatika intarna dan fasia transfersal, dinding abdomen telah melapisi tunika vaginalis
Muskulus kremaster yang timbul dari muskulus obliques internus abdominalis yang menggantungkan testis dapat mengankat testis me..........kemauan dan reflek ejakulasi.
Lapisan luar atau kulit strokum merupakan lanjutan kulit abdomen yang berpigmen mengandungkelenjar sebasea
Kontraksi dan relaksasi otot polos dibawah kulit menyebabkan retraksi testis. Untuk melindunginya dari trauma eksterna dan dingin.
Selama (lingkungan) luar atau suhu dalam tubuh panas (demam), otot relaksasi, membuat testis turun sehingga jauh dari tubuh. Sebaliknya, suhu eksterna yang dingin menstimulasi kontraksi otot sehingga membuat testis dekat ke tubuh

1.2 strutur interna
terdiri dari :
a. testis
b. epididims
c. vesikula siminalis
d. kelenjar prostat
e. kelenjar gulboretralis

a. Testis
Testis merupakan dua kelenjar lonjong kecil yang terdapat di dalam kantong skrotum
Keduanya menggantung pada ikatan jaringan skrotum dan berada spermatik
Pada awalnya testis terletak di dalam abdomen. Kemudian turun melalui kanal inguinalis pada akhir bulan ketujuh kehiudupan janin
Pada bayi yang lahir cukup bulan satu atau kedua testis mungkin masih tetap dalam kanal inguinalis dan penurunan akhir ke dalam kantong skrotum terjadi pada awal pasca natal. Testis harsu berada di dalam skrotum supaya spermatogenesis dapat terjadi
Asal testis sama (homolog) dengan asal ovarium pada wanita
Setiap testis berwarna keputihan, agak pipih pada sisi-sisinya dan mempunyai panjang ± 4 – 5 cm
Jaringan fibrosa putih membungkus setiap testis dan membaginya menajdi beberapa lobulus.
Dalam setap lobulus terdapat satu sampai tiga lobuluus dan kelompok sel interstisial (sel-sel leyding) yang panjang (kira-kira 75 cm), sempit dan berkelak kelok.
Spermatid melekat pada epitel germinal (sel-sel sertoli) di dalam tubulus seminiferus merupakan sel-sel jaringan penyambung dan penyokong (stroma) yang besar dan bertanggung jawab memproduksi hormon androgen testoreon.
Fungsi testis
Adalah bertanggung jawab untuk spermatogenesis dan produksi hormon
Sel-sel seks primitif (spermatogonika) berada di tubulus seminiferus neonatus laki-laki
Spermatogenesis proses maturasi menghasilkan sperma dimulai selama masa puber. Dan secara normal berlangsung terus selama kehidupan seorang pria.
Testis menyekresi hormon seks steroid testosteion dalam jumlah yang di butuhkan untuk pertumbuhan, perkambangan dan fungsi pria normal.
Fungsi Testosteron
Pada umumnya testosteron bertanggung jawab terhadap berbagai sifat maskulinisasi tubuh, bahkan selama kehidupan janin.
Testis setelah distimulasi oleh korionik gonadotropin dan plasenta untuk membentuk sejumlah testosteron sepanjang periode perkembangan janin dan selama 10 minggu atau lebih setelah kelahiran, kemudian setelah itu pada dasarnya tidak ada testosteron yang dihasilkan selama kanak-kanak sampai kira-kira usia 10 -13 tahun.
Produksi testosteron meningkat dengan cepat dibawah rangsangan hormon-hormon gonadotropin hipofisis anterior pada awal pubertas dan akan berakhir di sepanjang masa kehidupan. Setelah itu akan menurun dengan cepat diatas usia 50 tahun menajadi 20 – 50% dari nilai puncak pada usia 80 tahun.
Fungsi testostron
Testosteron mulai dibentuk oleh testis janin laki-laki pada sekitar minggu ke 7 masa embrional
Salah satu fungsi utama yang berbeda antara kromosom seks pria dan wanita adalah bahwa kromososm pria menyebabkan rabung genital baru yang berkembang menyekresi testosterin
Penyuntikan sejumlah besar hormon kelamin pria ke dalam hewan yang hamil menyebabkan perkembangan organ-organ seksual jantan walaupun janinnya betina
Pengangkatan testis pada janin pria yang masih muda akan menyebabkan perkembangan organ seks wanita
Oleh karena itu testosteron yang pertama kali disekresi oleh rabung genital dan kemudian oleh testis janin bertanggung jawab terhadap perkembangan-perkembangan vagina
Testosteron tersebut menyebabkan pembentukan kelenjar prostat
Vesikula seminalis dan duktus genitalia sementara pada waktu yang sama terjadi penekanan pembentukan organ genital wanita
Pengaruh dari testosteron yang menyebabkan desensus testis
Testis biasanya turun ke dalam skrotum selaam 2 – 3 bulan terakhir masa kehamilan
Ketika testis menyekresi sejumlah testosteron yang cukup, bila janin pria lahir disertai testis yang tidak turun tetap testisnya normal, maka penyuntikan testosteron dapat menyebabkan testis turun dengan cara yang lazim bila kanalis inguinalis cukup besar untuk dilalui oleh testis
Pemberian hormon gonadotropin dapat merangsang sel-sel leyding tetsis dari anak yang baru lahir untuk menghasilkan testosteron dan dapat juga menyebabkan testis turun
Sehingga rangsangan untuk turunnya testis adalah testosteron
Yang menandakan bahwa testosteron adalah hormon yang penting untuk perkambangan seksual pria selama masa kehidupan janin
Epididims
Setelah terbetuk dalam tubulus seminiterus , sperma membutuhkan waktu beberapa hari untuk melewati epididimis yang panjangnya ± 6 meter
Sperma yang bergerak dari tubuus seminiferus dari bagian awal epididimis adalah sperma yang motil dan tidak dapat membuahi ovum
Akan tetapi setelah sperma berada dalam epididmis selama 18 jam – 24 jam sperma memiliki kemampuan motilitas walaupun beberapa faktor Penghambat protein dalam cairan epdidimis masih mencegah motilitas yang sebenranya sampai setetalh ejakulasi
Setelah ejakulasi sperma memang menjadi motil. Dan juga mampu untuk membuahi ovum dan ini merupakan suatu proses yang disebut pematangan
Sel-sel sertoli dan epitel epididmis menyekresikan suatu cairan makanan khusus yang diejakulasikan bersama dengan sperma
Cairan i ni mengandung hormon, (baik testosteron maupun esterogen)
Enzim-enzim dan nutrisi khusus yang mungkin penting atau bahkan sangat penting untuk pematangan serma
Penyimapanan sperma
Kedua testis dari seorang manusia dewasa muda dapat membentuk kira-kira 120 juta sperma setiap harinya
Sejumlah kecil sperma daat disimpan dalam epididmis, tetapi sebagian besar sperma disimpan dalam vos deforons
Sperma dapat tetap disimpan dan mempertahankan fertilitasnya dalam duktuuus genitalis palinh sedikit selama satu bulan
Selama waktu ini sperma disimpan dalam keadaan in aktif yang sangat ditekan karena banyak bahkan penghambat dalam bahan sekersi duktus
Sebaiknya dengan aktifitas yang tinggi, penyimpanan paling lama tidak lebih dari beberapa hari
Fisiologi sperma yang matang
Motilitas dan fertilitas sperma yang biasanya dimungkinkan karena gerakan flasel melalui medium cairan dengan kecepatan kira-kira 1 – 4 mm/menit
Lebih jauh lagi sperma normal cenderung untuk bergerak lurus daripada dalam gerakan berputar-putar
Aktifitas sperma sangat ditinggikan dalam medium netral dan sedikit basa seperti yang terdapat dalam semen yang diejakulasikan
Tetapi akan sangat ditekan dalam medium yang agak asam medium yang sangat asam dapat mematikan sperma dengan cepat
Aktifitas sperma meningkat dengan nyata bersamaan dengan penngkatan suhu
Tetapi demikian juga dengan kecepatan metabolisme menyebabkan hidup sperma dapat sangat dipersingkat
Walaupun sperma dapat hidup selama beberapa minggu dalam duktus genitalis testis. Hidup sperma pada traktus genetalia wanita hanya 1 – 2 hari
Vesikula Seminalis
Merupakan kelanjutan dari epidimis ke kanalis inguinalis
Kemudian duktus ini erjalan masuk kedalam rongga perut terus ke kandung kemih. Dibelakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan vesika seminalis.
Dan selanjutnya membentuk ejalkulatorius dan bermuara di prostat
Panjang duktus deferens 5040 cm berjalan bersama pembuluh darah dan saraf dalam fenikulus spermatikus
Melalui kanalis inguinalis memanjang pada bagian akhir membentuk kumparan disebut ampula duktus deferentika. Terletak dalam osteum vesika seminalis berlanjut sebagai duktus ejakularius yang menembus prostat.
Fungsi vesikula seminalis
Dari awal penelitian anatomi pada vesikula seminalis terdapat keyakinan yang salah bahwa sperma disimpan pada vesika seminalis, yang kemudian menimbulkan nama ”vesikula seminalis”. Akan tetapi strutur ini hanya merupakan kelenjar sekretorik bukan tempat penyimpanan sperma.
Setiap vesikula seminalis merupakan tubus berlokus dan berkrlok yang dilapisi oleh epitel sekretorik yang menyekeresi bahan-bahan mukus yang mengandung banyak fruktosa, asam sitrat, dan bahan nutrisi lainnya, demikian juga dengan prostagladin dan fibrinogen. Selama proses emisis, setiap vesikula seminalis mengeluarkan isinya kedalam duktus ejakulatorius sesaat setelah vas deferens mengeluarkan sperma. Hal ini sangat menambah jumlah semen yang diejakulasi, dan fruktosa serta zat gizi lainnya dalam cairan seminal merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh sperma yang diejakulasikan sampai salah satu dari sperma tersebut membuahi ovum. Prostaglandin diperkirakan membantu proses pembuahan dengan dua cara : (1) bereaksi dengan mukus serviks untuk membuat srviks lebih reseptif terhadap gerakan sperma, dan (2) mungkin menyebabkan kontraksi peristaltik balik dalam uterus dan tuba fallopi untuk menggerakkan spermamencapai ovarium (beberapa sperma mencapai ujung tuba fallopi dalam waktu 5 menit).
Prostat
Merupakan kelenjar yang terletak dibawah vesika urinaria. Mengelilingi uretra dan mendekat pada dinding bawah, vesika urinaria dissektra uretra bagian atas
Besarnya ± sebesar buah kenari
Terdiri dari kelenjar majemuk, saluran-saluran dan otot polos
Kelenjar prostat merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30 – 50 kelenjar. Yang terbagi atas 4 lobus, yaitu :
1) Lobus posteriri
2) Lobus lateral
3) Lobus anterior
4) Lobus medial
Fungsi kelenjar prostat
Kelenjar prostat menyekresi cairan encer, seperti susu yang mengandung ion sitrat, kalsium, fosfat, enzim pembeku, dan fibrinolisin. Selama pengisian sampai kelenjar prostat berkontraksi sejalan dengan kontraksi vasdeferens sehingga cairan encer seperti susu yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat menambah lebih banyak lagi jumlah semen. Sifat yeng sedikit basa dan cairan prostat mungkin penting untuk suatu keberhasilan fertilasi ovum. Karena cairan vas deferens relatif asam akibat adanya asam sitrat dan hasil akhir metabolisme sperma, dan sebagai akibatnya, akan menghambat fertilasi sperma. Juga sekret vagina bersifat asam basa (pH 3,5 sampai 4,0). Sperma tidak dapat bergerak optimal sampai pH sekitanya meningkat kira-kira 6 sampai 6,5. akibatnya merupakan suatu kemungkinan bahwa cairan prostat ejakulasi dan juga meningkatkan motilitas dan fertilitas sperma.
C. kelenjar bulbouretralis atau cowper
Terletak dibawah prostat
Terdiri dari 2 bagian, masing-masing satu di setiap sisi uretra membarnosa.
2. anomali penis dan uretera
Macam-macam anomali penis dan uretra
○ Hipospandia danepispandia
○ Agnesis dan mikropenis
○ Fimosis
○ Parafimosis
○ Prolaps uretra
○ Infeksi, misal : balantitis
3. Fimosis
A. definisi : keadaan dimana prepusium tidak dapat ditarik ke belakng atau pioksimal, tidak dapat membuka sirkumsisi, dr Sumiardi)
Adalah preputium tidak dapat membuka ditarik kebelakang atau tidak membuka (kapita selekta vol 2)
Adalah ketidak mampuan mampuan kulup zakar unytk diretrasi pada umur tertentu yang secara normal harus dapat diretraksi (ilmu kesehatan anak, Nelson)
Penyempitan pada pneputisium, kelainan ini menyebabkan bayi sukar berkemih (www.infosehat.com)
Adalah kelainan yang sering dijumpai dapat bersifat konginetal ataupun dikarenakan infeksi pada kulit preputium sehingga lubang uretra eksterna tertutup sebagian atau seluruhnya (www.fimosis.com)
3.2 etiologi
Kelainan konginetal
Infeksi
Misal : balantitis
3.3 gejala
Preputium tidak dapat ditarik ke arah pangkal penis
Lubang uretra eksterna tertutupi sehingga tampak mengecil
Ujung penis tampak mengelembung
Sukar mengeluarkan urine
Urine keluar sedikit-sedikit
Bayi menangis dan rewel saat berkemih
3.4 penanganan
Jangan sekali-kali membuka secara paksa dan menarik preputium ke pangkal penis, karenahal ini dapat m,enyebabkan parafimosis
Lakukan pekebaran kulit yang menutupi lubang uretra pada bayi-bayi yang belum siap dilakukan sirkumsisi
Observasi pola eliminasi pada BBL
Satukan sirkumsisi (tindakan pembuangan dari sebgaian atau seluruh kulup prepusium) penis
○ Indikasi sirkum sisi
a. agama
b. sosial
c. medis
- fimosisi
- parafimosis
- kondi loma akuminatas
- pencegahan tumor
○ konera indikasi
a. mutlak
- hipospadia
- hemmofili
- diskrasi darah
b. relatif
- infeksi lokal pada penis
- infeksi umum
- diabetes melitus
  dilakukan pada anak-anak usia 6 – 12 tahun, kecuali
àsirkumsisi umum  ada indikasi medis seperti fimosis dan lain-lain, maka sirkumsisi dapat dilakukan ada segala umur.

BAB II
TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny.S Umur 1 Hari Dengan Fimosis
Di BPS Indrawangi Tulungagung

I. Pengumpulan Data Dasar
Pengkajian dilakukan pada hari kamis, 24 Oktober 2008, pukul 09.00 WIB di BPS Indrawangi Tulungagung

BIODATA
1. Klien
Nama : Bayi Ny. S
TTL : Tulungaung, 23 Oktober 2008
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 2 bulan

2. Orang tua
Nama : Tn. T / Ny. S
Umur : 24 tahun / 21 tahun
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : S1 Ekonomi / SMA
Pekerjaan : Guru SMA / Ibu rumah tangga
Alamat : Ds. Sumberangin Tulungagung

Keluhan Utama
-
Riwayat Kesehatan
1. Riwayat prenatal
Ø Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya ANC satu kali pada TM I, dua kali pada TM II dan dua kali pada TM III jadi seluruhnya 5 kali
 Ibu mendapatkan imunisasi TT lengkap
Ø
 Ibu mendapatkan tablet Fe, kalk, Vitamin C
Ø
 Keluhan selama kehamilan
Ø
○ TM I : mual-muntah di pagi hari
○ TM II : tidak ada keluhan
○ TM III : sering kencing
 Ibu tidak mempunyai alergi
Ø terhadap makanan, minuman maupun obat-obatan
 Ibu mengatakan tidak ada penyakit menular
Ø
Contoh : hepatitis, AIDS, PMS
Ø Ibu mengatakan tidak ada penyakit menurun
seperti Diabetes Melitus ( DM ), hipertensi.
 Ibu mengatakan tidak ada penyakit menahun
Ø
seperti Asma, jantung, ipertensi
Ø UK : 38 / 40 minggu
 Selama hami ibu, ibu tidak mempunyai pantangan terhadap makanan dan minuman obat-obatan serta tidak pernah minum jamu-jamuan.
Ø

Tidak ada komentar:

Posting Komentar