TUGAS ASKEB V PATOLOGI
Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Gangguan Sistem Reproduksi
OLEH
Hanny Fitricia Tisera
Manip Saptamawati
Minar Vianita P
Yunita Ningsih
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN TANJUNG KARANG
DIII KEBIDANAN TANJUNG KARANG
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
Mastitis adalah infeksi pada
payudara yang terjadi pada 1-2 % wanita yang menyusui. Mastitis umum terjadi pada minggu 1-5 setelah melahirkan
terutama pada primipara. Infeksi terjadi melalui luka pada puting susu, tetapi
mungkin juga melalui peredaran darah. Mastitis ditandai dengan nyeri pada
payudara, kemerahan area payudara yang membengkak, demam, menggigil dan
penderita merasa lemah dan tidak nafsu makan. Terjadi beberapa minggu setelah
melahirkan.
Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan wanita
dengan usia di bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang biasa dikenal
dengan tumor payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada
dirinya. Terkadang mereka beranggapan bahwa tumor ini adalah sama dengan
kanker.
Tumor filodes
(sistosarkoma filoides) merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup
(invasive) secara local dan dapat menjadi ganas (10-15%). Pertumbuhannya cepat
dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar. Tumor ini terdapat pada semua
usia, tetapi kebanyakan terdapat pada usia sekitar 45 tahun.Sarcoma merupakan kanker yang relatif langka yang mencakup 1% dari
semua keganasan. Pusat Kanker Nasional mencatat sekitar 200 kasus sarkoma
setiap tahunnya.
Kanker
payudara merupakan salah satu penyakit kanker paling tua pada manusia. Penyakit
kanker payudara telah dikenali sejak zaman Mesir Kuno ±1600 SM. Para ahli menemukan beberapa kasus yang
berhubungan dengan kanker payudara dan cara penanganannya (Anonim, 2011). Tumor
ganas pada alat reproduksi wanita dijumpai pada semua umur (18 – 80tahun)
dengan rata-rata puncaknya pada usia 50 tahun.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
MASTITIS
A. Pengertian
Mastitis
adalah peradangan payudara yang pada umumnya didahului dengan puting
susu lecet , saluran air susu tersumbat
atau pembengkakan payudara yang di sebabkan karna infeksi.
(Buku obgyn, dr.
Taufan Nugroho : 80 )
Mastitis adalah peradangan pada payudara. Mastitis inidapat
terjadi kapan saja sepanjang periode menyusui, tapi paling
sering terjadi antara hari ke-10 dan hari ke-28 setelah kelahiran.
Mastitis adalah
peradangan pada payudara yang dapat disertai infeksi atau tidak, yang
disebabkan oleh kuman terutama Staphylococcus aureus melalui luka pada puting
susu atau melalui peredaran darah.
Jadi menurut pendapat kelompok kami
Mastitis adalah peradangan payudara yang di sebabkan karna infeksi.
B.
Jenis
Mastitis berdasarkan tempatnya dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.Mastitis yang menyebabkan abses di bawah areola mammae
2.Mastitis di tengah-tengah mammae yang menyebabkan abses di tempat itu
3.Mastitis pada
jaringan di bawah dorsal dari kelenjar-kelenjar yang menyebabkan abses antara
mammae dan otot-otot di bawahnya.
Sedangkan pembagian mastitis menurut penyebab dan kondisinya dibagi pula
menjadi 3, yaitu :
1. Mastitis periductal
Mastitis periductal
biasanya muncul pada wanita di usia menjelang menopause, penyebab utamanya
tidak jelas diketahui. Keadaan ini dikenal juga dengan sebutan mammary duct
ectasia, yang berarti peleburan saluran karena adanya penyumbatan pada saluran
di payudara.
2. Mastitis puerperalis/lactational
Mastitis
puerperalis banyak dialami oleh wanita hamil atau menyusui.
Penyebab utama
mastitis puerperalis yaitu kuman yang menginfeksi payudara ibu, yang
ditransmisi ke puting ibu melalui kontak langsung.
3. Mastitis supurat iva
Mastitis supurativa
paling banyak dijumpai. Penyebabnya bisa dari kuman Staphylococcus, jamur,
kuman TBC dan juga sifilis. Infeksi kuman TBC memerlukan penanganan yang ekstra
intensif. Bila penanganannya tidak tuntas, bisa menyebabkan pengangkatan payudara/mastektomi.(
http://www.google.com/pharmaceuticals)
Jadi menurut pendapat kelompok kami mastitis dapat di
bedakan menjadi 2 :
1.
Berdasarkan tempatnya
2.
Berdasarkan penyebab dan kondisinya
C. Penyebab
Penyebab pada umumnya di dahului dengan putting
susu lecet, saluran air susu tersumbat atau pembengkakan payudara. ( dr.
Taulan Nugroho, buku Obgyn , hal : 80 )
Penyebab utama mastitis adalah statis ASI dan infeksi. Statis
ASI biasanya merupakan penyebab primer yang dapat disertai atau menyebabkan
infeksi.
1. Statis ASI
Statis ASI terjadi jika ASI tidak dikeluarkan dengan efisien
dari payudara. Hal ini terjadi jika payudara terbendung segera setelah melahirkan,
atau setiap saat jika bayi tidak mengisap ASI, kenyutan bayi yang buruk pada
payudara, pengisapan yang tidak efektif, pembatasan frekuensi/durasi menyusui,
sumbatan pada saluran ASI, suplai ASI yang sangat berlebihan dan menyusui untuk
kembar dua/lebih.
2. Infeksi
Organisme yang paling sering ditemukan pada mastitis dan
abses payudara adalah organisme koagulase-positif Staphylococcus aureus dan
Staphylococcus albus. Escherichia coli dan Streptococcus kadang-kadang juga
ditemukan. Mastitis jarang ditemukan sebagai komplikasi demam tifoid.
Menurut pendapat kelompok kami penyebab mastitis
dikarnakan statis ASI dan infeksi
D. Faktor Resiko
Beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko
mastitis, yaitu :
1. Umur
Wanita berumur 21-35 tahun lebih sering menderita mastitis
dari pada wanita di bawah usia 21 tahun atau di atas 35 tahun.
2. Paritas
Mastitis lebih banyak diderita oleh primipara.
3. Serangan sebelumnya
Serangan mastitis pertama cenderung berulang, hal ini
merupakan akibat teknik menyusui yang buruk yang tidak diperbaiki.
4. Melahirkan
Komplikasi melahirkan dapat meningkatkan risiko mastitis,
walupun penggunaan oksitosin tidak meningkatkan resiko.
5. Gizi
Asupan garam dan lemak tinggi serta anemia menjadi faktor
predisposisi terjadinya mastitis. Antioksidan dari vitamin E, vitamin A dan
selenium dapat mengurangi resiko mastitis.
6. Faktor kekebalan dalam ASI
Faktor kekebalan dalam ASI dapat memberikan mekanisme
pertahanan dalam payudara.
7. Stres dan kelelahan
Wanita yang merasa nyeri dan demam sering merasa lelah dan
ingin istirahat, tetapi tidak jelas apakah kelelahan dapat menyebabkan keadaan
ini atau tidak.
8. Pekerjaan di luar rumah
Ini diakibatkan oleh statis ASI karena interval antar
menyusui yang panjang dan kekurangan waktu dalam pengeluaran ASI yang adekuat.
9. Trauma
Trauma pada payudara karena penyabab apapun dapat merusak
jaringan kelenjar dan saluran susu dan hal ini dapat menyebabkan mastitis.
E.
Gambaran klinik/ gejala
Payudara tampak
merah pada keseluruhan atau di tempat tertentu.
Payudara terasa
keras dan berbenjol-benjol.
F. Prosedur pemeriksaan
Timbulnya gejala tanda-tanda yaitu nyeri, kemerahan, dan adanya luka pada
payudara ( dr. Taulan Nugroho, buku Obgyn
, hal : 80 )
G.
Penanganan dan pencegahan
Perawatan putting susu
pada laktasi merupakan usaha penting untuk mencegah mastitis. Perawatan terdiri
atas membersihkan putting susu dengan minyak baby oil sebelum dan sesudah
menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah mengering. Selain itu
juga memberi pertolongan kepada ibu menyusui bayinya harus bebas infeksi dengan
stafilococus. Bila ada luka atau retak pada putting sebaiknya bayi jangan
menyusu pada mammae yang bersangkutan, dan air susu dapat dikeluarkan dengan
pijitan.
Segera setelah
mastitis ditemukan pemberian susu pada bayi dihentikan dan diberikan pengobatan
sebagai berikut :
1. Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari.
2. Sangga payudara
3. Kompres dingin
4. Bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam.
5. Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan
Bila ada abses, nanah perlu dikeluarkan
dengan sayatan sedikit mungkin pada abses, dan nanah dikeluarkan sesudah itu
dipasang pipa ketengah abses, agar nanah bisa keluar. Untuk mencegah kerusakan
pada duktus laktiferus sayatan dibuat sejajar dengan jalannya duktus-duktus.
Atau jika terdapat masa padat, mengeras dibawah kulit yang kemerahan :
2.
FEBRIOADENOMA
A. Pengertian
Fibroadenoma adalah
benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara yang teridiri dari jaringan
kelenjar dan fibrosa.Benjolan ini biasanya ditemukan pada wanita muda,
seringkali ditemukan pada remaja putri. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak
yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabunganantara
kelenjar glandula dan fibrosa.
(http://www.google.com/pharmaceuticals)
(http://www.google.com/pharmaceuticals)
Noma (Fibro Adenoma
Mammae) adalah suatu tumor yang terdapat pada payudara dengan konsistensi
padat, kenyal, dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya, yang mempunyai bentuk
bulat atau lonjong, dan berbatas tegas ( Soelarto R, 1995 : 355 ).
FAM adalah tumor jinak dan berbatas tegas dengan konsistensi
padat dan kenyal, penanganannya dengan pengangkatan tumor kemudian specimen
diperiksa untuk mengetahui adanya keganasan ( Sylvia A. Price, 1995 : 1141 )
Menurut kelompok kami fibroadenoma
adalah tumor jinak yang terdapat pada payudara dengan konsistensi padat,
kenyal, dan dapat digerakan
B. Jenis
Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu :
1. Fibroadenoma Pericanaliculare,
Yakni kelenjar
berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis.
2. Fibroadenoma intracanaliculare
Yakni jaringan ikat
mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk panjang- panjang
(tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau menghilang. Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran
sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi.
C.
Penyebab
Diketahui
bahwa pengaruh hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari
fibroadenoma mammae, hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah
pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu diingat bahwa tumor ini
adalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali
tidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas.
1. Peningkatan aktivitas Estrogen yang absolut atau
relatif.
2. Genetik : payudara
3. Faktor-faktor predisposisi :
a. Usia : < 30 tahun
b. Jenis kelamin
c. Geografi
d. Pekerjaan
e. Hereditas
f. Diet
g. Stress
h. Lesi prekanker
D. Patofisiologi
Fibroadenoma merupakan
tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan
oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang
berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam
mamary displasia.Fibroadenoma
biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas,
mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis
menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan
rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.
E.
Gambaran klinik/ gejala
Secara makroskopik :.
1. Ada bagian yang
menonjol ke tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada penampang tampak
jaringan ikat berwarna putih, kenyal permukaan
2. Ada penekanan pada
jaringan sekitar
3. Ada batas yang tegas
4. Bila diameter
mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa (Giant Fibroadenoma)
5. Memiliki kapsul dan
soliter
6. Benjolan dapat
digerakkan
7. Pertumbuhannya lambat
8. Mudah diangkat dengan
lokal surgery
9. Putting susu tidak memperlihatkan ada
perubahan
F.
Prosedur pemeriksaan
1. Pemeriksaan fisik (phisycal
examination),
2. Mammography atau ultrasound,
3. Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC).
Pada
pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada
daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak,
kenyal atau keras,dll. Mammography digunakan untuk membantu diagnosis,
mammography sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60
atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mammography,
sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini karena fibroadenoma pada wanita
muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mammography.
Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan menggunakan
penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut
kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil
pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah
mikroskop.
Dibawah mikroskop tumor tersebut tampak
seperti berikut :
a. Tampak jaringan
tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan
berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus
berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus
b. Lobuli terdiri atas jaringan ikat
kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular (perikanalikuler)
atau bercabang
(intrakanalikuler)
c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang
berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform
Menurut
kelompok kami pemeriksaan yang dilakukan pertama kali harus sering-sering
memeriksa payudara sendiri dan untuk lebih pasti nya kita harus melakukan pemeriksaan
dengan cara mamografi
G.
Penanganan dan pencegahan
1. Faktor-faktor
resiko
2. Pemerikasaan payudara sendiri (SADARI)
Terapi untuk
fibroadenoma tergantung dari beberapa hal sebagai berikut:
1. Ukuran
2. Terdapat rasa
nyeri atau tidak
3. Usia pasien
4. Hasil biopsy
Terapi dari
fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan tumor tersebut,
biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi ini. Operasi ini tidak akan
merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan
parut yang nanti akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan.
3.KISTA SARCOMA FILODES
A.
Pengertian
Sistasarkoma filodes(miksosa mamaria
raksasa) adalah suatu jenis fibroadenoma payudara dengan stroma seluler
proliteratif yang tidak lazim. Dapat tumbuh cepat menjadi besar. Sistosarcoma
filodes jarang ganas, tetapi dapat berulang jika tidak dieksisi dengan lengkap.
Karena itu batas eksisi harus luas.
(
Ralph C. Benson & Martin L. Pernol,buku saku obgyn ,hal :489)
Tumor filodes di payudara, merupakan tumor yang jarang
terjadi dibandingkan dengan fibroadenoma bermula dari intralobular stroma dan jarang disebabkan oleh
fibroadenoma.
Tumor filodes (sistosarkoma filoides) merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup (invasive) secara local dan dapat menjadi ganas (10-15%). Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar. Tumor ini terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan terdapat pada usia sekitar 45 tahun.
Tumor filodes (sistosarkoma filoides) merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup (invasive) secara local dan dapat menjadi ganas (10-15%). Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar. Tumor ini terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan terdapat pada usia sekitar 45 tahun.
Menurut kelompok
kami kista sarcoma filodes adalah tumor jinak yang dapat tumbuh cepat yang
dapat menyerang pada semua usia
B. Penyebab
Tumor ini bentuknya
bulat atau lonjong dengan batas yang tegas dan dapat digerakkan (mobil).
Konsistensi tumor filodes ini ada bagian yang kistik dan padat seperti karet,
tidak melekat pada kulit dan oto pectoralis serta permukaan kulit yang tegang
dan mengkilat.
C. Gambaran klinik/ gejala
Tumor
ini bentuknya bulat atau lonjong dengan batas yang tegas dan dapat digerakkan
(mobil). Konsistensi tumor filodes ini ada bagian yang kistik dan padat seperti
karet, tidak melekat pada kulit dan oto pectoralis serta permukaan kulit yang
tegang dan mengkilat.
D. Prosedur pemeriksaan
Dengan cara biopsy
Pemeriksaan fisik (phisycal examination),
Mammography atau ultrasound
E.Penanganan dan pencegahan
Lesi yang menempati sebagian besar payudara terbaik ditata
laksan dengan mastektomi total. Karena kelenjar limfe jarang terlibat, maka
tidak perlu dilakukan pengangkatan kelenjar limfe. Lesi kecil dapat ditata
laksana dengan eksisi lokal. Tindakan lebih radikal tidak dibenarkan, karena
neoplasma ini bersifat sebagai sarkoma jaringan lunak ringan ketimbang suatu
karsinoma yang berasal dari kelenjar.
4.SARCOMA
A. Pengertian
Sarkoma jarang terjadi tetapi
tumor agresif muncul dari subtipe jaringan primitif yang dikenal sebagai
mesoderm, dan dengan demikian dapat mempengaruhi berbagai jaringan dan organ
dalam tubuh di berbagai kelompok usia, dari anak kecil hingga orang tua. Sarkoma
umumnya timbul dari jaringan lunak atau bagian bertulang pada tubuh, sehingga
menyebar luas ke dalam jaringan lunak dan sarkoma bertulang. Lebih dari 30
subtipe yang berbeda dari sarkoma telah ditemukan.
B.Jenis
1.
Leiomyosarcoma
Dapat berasal dari Leiomyosarcoma,
tetapi biasanya langsung dari myometrium
2.
Endometrial
stromal sarcoma
Berasal dari stroma endmetrum
yang terdapat di dalammyometrium dan menunjukkan gambaran sarcomatosa
3.
Sarcoma
botryoides
Gambarannya sama dengan tumor
yang temukan pada vagina.
(buku Patologi, Univ UI ,hal
:319)
C. Penyebab
Pasien dengan penyakit turunan
seperti neurofibromatosis, yang memiliki beberapa pembesaran tumor jinak pada
selubung saraf memiliki resiko lebih besar dimana salah satu pembesaran
selubung saraf berubah menjadi kanker.
Pasien dengan radioterapi
sebelumnya memiliki kemungkinan sedikit lebih tinggi terkena sarkoma di daerah
yang teradiasi sebelumnya. Mungkin memakan waktu hampir 10 tahun untuk timbul.
D.Gambaran klinik/
gejala
Terdapat benjolan atau massa
pada lengan, kaki, atau tangan. Ketika kanker berlanjut mungkin terdapat
penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, atau demam berkepanjangan.
Gejala lainnya tergantung lokasi sarkoma, seperti rasa kenyang, gangguan
pencernaan, dan nyeri lambung ketika sarkoma perut terjadi dan pendarahan
vagina ketika sarkoma rahim terjadi. (http://www.google.com/pharmaceuticals)
E.Prosedur pemeriksaan
Dengan biopsi (pengangkatan
sebagian jaringan) dari benjolan pada tangan, kaki atau lengan diperiksa di
bawah mikroskop oleh ahli patologi (dokter yang khusus memeriksa jaringan di
bawah mikroskop).
F.Penanganan dan
pencegahan
Pasien yang terkena sarkoma lokal pada organ asal
melakukan bedah pengangkatan seluruh kanker dan tepi jaringan normal di
sekitarnya jika memungkinkan. Pada beberapa pasien, radioterapi tambahan pada
situs kanker diperlukan setelah operasi untuk mencegah kanker berulang di
lokasi yang sama. Ini terutama jika kanker itu besar ketika tumbuh. Pada
beberapa subtipe sarkoma tertentu, kemoterapi tambahan juga diperlukan setelah
pembedahan kuratif. (http://id.m.wikipedia.org/wiki/payudara)
5.KANKER PAYUDARA
A. Pengertian
Kanker payudara adalah tumor
ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu
dan jaringan penunjangnya.
B. Jenis
Tingkatkan
atau klasifikasi kanker payudara
Ada 2 macam klasifikasi kanker
payudara, yakni klasifikasi patologik dan klasifikasi klinik.
1. Klasifikasi
patologik
a. Kanker
puting payudara, paget’s disease
Paget disease adalah
bentuk kanker yang dalam taraf permulaan menifestasinya sebagai eksema menahun
puting susu, yang biasanya merah dan menebal
b. Kanker
duktus laktiferus: papilary, komedo, adeno casinoma dengan banyak fibrosis,
medulary carsinoma dengan infiltrasi kelenjar, semuanya infiltrating.
c. Kanker
dari lobulus: infiltrating dan non infiltrating
2. Klasifikasi
klinik(clinical staging)
Kanker
payudara disamping klasifikasi patologik ada juda yang klinik. Sebelum 1968
dilinik bedah sering dipakai klasifikasi Steinthal.
Steintal
1: kanker payudara sampai 2cm besarnya dn tidak mempunyai anak sebar.
Steintal
2: kanker payudara 2cm atau lebih dengan mempunyai anak sebar dikelenjar
ketiak.
Steintal 3: kanker payudara 2cm
atau lebihdengan anak sebar dikelenjar ketiak, infra dan supraklavikular, atau
infiltrasi ke fasia pektoralis atau kekulit atau kanker payudara yang
apert(memecah kekulit)
Steintal
4: kanker payudara dengan metastasis jauh, misalnya ke tengkorak atau tulang
punggung atau paru-paru atau hati dan panggul.
( Ralph C. Benson Martin L. Pernol , Buku saku
Obgyn hal: 489 )
Menutut pendapat
kelompok kami , jadi ada 2 macam klasifikasi
kanker payudara, yakni klasifikasi patologik dan klasifikasi klinik.
C. Penyebab
1.Keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa.
2. Periode
menstruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih awal atau menopause lebih
lambat).
3. Faktor
hormonal baik estrogen maupun androgen (Anonim, 2011)
D. Patofisiologi
1.Fase Transformasi
Sel-sel kanker dibentuk dari
sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri
dari tahap inisiasi dan promosi
2, Fase Inisiasi
Pada tahap inisiasi suatu
perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan
dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen
3. Tahap
Promosi
Pada tahap promosi, suatu sel
yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum
melewati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk
terjadinya keganasan.
4. Fase Metastasis
Metastasis menuju ke tulang
merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker payudara. Beberapa diantaranya
disertai dengan komplikasi lain (Anonim, 2012).
E. Gambaran klinik/ gejala
Tanda awal
dari kanker payudara adalah ditemukannya benjolan yang terasa berbeda pada
payudara. Jika ditekan, benjolan ini tidak terasa nyeri. Awalnya benjolan ini
berukuran kecil, tapi lama kelamaan membesar dan akhirnya melekat
F.
Prosedur pemeriksaan
1. Pemeriksaan fisik (phisycal examination),
2. Mammography atau ultrasound,
3 .Biopsi
G. Penanganan
1.Mastektomi
Mastektomi adalah operasi
pangengkatan payudara.
a. Modified
Radical Mastectom yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan
payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga
b. Total
(Simple) Mastectomy,, yaitu pengangkatan di seluruh payudara saja tetapi bukan
kelenjar ketiak.
c. Radical
Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara
2.Radiasi
3.Kemotrapi
TUMOR GANAS PADA GENETALIA
1.Tumor Ganas
(Kanker) Vagina
a.Pengertian
Vagina
adalah saluran terpanjang 7,5-10 cm, ujung atasnya berhubungan denga serviks
(leher rahim), sedangkan ujung bawahnya berhubungan dengan vulva.
Tumor ganas
vagina adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali pada daerah
vagina dan merusak jaringan sekitarnya
Kista vagina
yang paling sering terjadi ada 2 macam:
1.
Kista inclusi
Terjadinya didinding bagian bawah umumnya dibagian posterior , timbulnya
dari inclusi dibawah permukaan mucosa, sebagai akibat dari laserasi perineal
atau penyembuhan yang kurang baik pada perineoplastik. Umumnya berukuran tidak
lebih dari beberapa sentimeter dan tidak jarang bersifat multipel.
Dindingnya terdiri atas epitel gepeng berlapis dan isinya menyerupai keju.
2.
Kista gartner
Berasal dari sisa saluran wolf yang berjalan dibagian lateral depan dari
dinding vagina. Ukuranya bermacam-macam mulai dari kista yang kecil sampai
demikian besar sehingga menonjol dari introitus vagina. Umumnya terletak pada
bagian anterolateral.
Secara mikroskopik, dindingnya dilapisi oleh bermacam-macam epitel, bisa
kubis, silindris, berambut atau tidak berambut dan kadang-kadang berlapis.
(Ginekologi,
bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran
Bandung, hal 122)
b. Epidemiologi
Kanker vagina jarang terjadi, biasanya diderita oleh
wanita berumur 50 tahun ke atas.
c Patologi
Terbanyak
(hampir 99%) adalah squamous cell carsinoma, sisanya adenokarsinoma dan
embrional rhabdomiosarkoma (sarkoma botrioides).
d. Klasifikasi
Karsinoma sel skuamosa
Berasal dari
lapisan epitelium vagina. Banyak ditemukan di vagina bagian atas pada wanita
berusia 60-80 tahun.
Karsinoma verukosa
Sejenis
karsinoma sel skuamosa yang tumbuhnya lambat, tumbuh ke arah rongga vagina dan
tampak seperti kutil atau bunga kol.
Adenokarsinoma
Sering
terjadi pada wanita 12-30 tahun.
Melanoma maligna
Berasal dari
sel-sel penghasil pigmen, banyak ditemukan di vagina bagian bawah.
Sarkoma
Tumbuh jauh
di dalam dinding vagina. Ada beberapa jenis sarkoma, yaitu :
Ieiomiosarkoma, menyerang wanita berusia 50 tahun ke atas
Rabdomiosarkoma,
kanker pada masa kanak-kanak (biasanya terjadi sebelum usia 3 tahun)
e. Faktor
Penyebab
Usia: sebagian besar kasus kanker vagina ditemukan pada usia 50-70 tahun
Obat hormon untuk mencegah keguguran pada wanita hamil, seperti
dietilstilbestrol.
Infeksi HPV (Human Papiloma Virus) virus penyebab kutil kelamin yang
ditularkan melalui hubungan seksual
·
Berganti-ganti pasangan
·
Merokok
·
Hubungan seksual untuk pertama
kalinya pada usia dini.
f. Gejala
1.
Terbentuknya luka terbuka yang bisa
mengalami perdarahan dan terinfeksi.
2.
Perdarahan melalui vagina yang
terjadi setelah berhubungan seksual.
3.
Terkadang dari vagina keluar cairan
encer.
4.
Mengalami sakit saat buang air
kecil.
5.
Sembelit dan rasa nyeri di pinggul
yang menetap.
6.
Terasa ada benjolan.
7.
Nyeri ketika melakukan hubungan
seksual
g. Diagnosa
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan
panggul akan teraba adanya benjolan. Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan :
Kolposkopi -> pemeriksaan dinding vagina dengan bantuan kaca pembesar.
Biopsi ->
pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh jaringan vagina.
Staging -> Staging
merupakan proses penentuan penyebaran kanker, yang penting dilakukan untuk
menentukan jenis pengobatan dan prognosis penyakit. Penilaian penyebaran kanker
vagina melibatkan beberapa pemeriksaan berikut :
-
Pemeriksaan fisik menyeluruh
-
Pielogram intravena
-
Barium enema
-
Rontgen dada
-
Sistoskopi
-
Proktoskopi
-
CT scan
-
Skening tulang
g. Pengobatan
Terdapat 3 macam
pengobatan untuk kanker vagina :
1.Pembedahan
- Bedah
laser
- Eksisi
lokal luas : dilakuakn pengangkatan kanker dan sebagian jaringan di sekitarnya.
2.Terapi
penyinaran
Pada terapi penyinaran digunakan
sinar X dosis tinggi atau sinar berenergi tinggi lainnya untuk membunuh sel-sel
kanker dan memperkecil ukuran tumor.
3.Kemoterapi
Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh
sel kanker.
h. Pencegahan
Cara terbaik
mencegah kanker vagina adalah menghindari faktor resikonya. Jaga area
kewanitaan tetap bersih dan terhindar dari infeksi jenis apapun.
2. Tumor Ganas (Kanker) Vulva
a.Pengertian
Vulva
merupakan bagian luar dari sistem reproduksi wanita, yang meliputi labia,
lubang vagina, lubang uretra dan klitoris.
Tumor ganas
vulva adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali pada daerah
vulva dan merusak jaringan sekitarnya.
b.Epidemologi
80-85%
terdapat pada wanita baik (pasca menopause), terutama yang dalam dekade ke-7
sebagai puncak insidensi, paling tidak mengenai 30%.
c.Etiologi
Tidak banyak
diketahui mengenai etiologi jenis tumor ganas ini, meskipun disebut
tentang lambatnya menarche (15-17 tahun) dan awalnya menopous (40 tahun) dalam
riwayat penyakitnya.
d.Patologi
Lesi primer
sering berupa ulkus dengan tepi induratif (ulcero-granulating) atau sebagai
tumbuhan eksofitik (kutil) dengan tempat predileksi terutama di labia mayora,
labia minora, klitoris dan komisura posterior. Lesi bilateral tidaklah jarang,
bahkan kedua labia mayora dapat simetris terkena (kissing).
e. Klasifikasi
Karsinoma
sel skuamosa
Karsinoma
sel skuamosa berasal dari sel-sel skuamosa yang merupakan jenis sel kulit yang
utama. Kanker jenis ini biasanya terbentuk secara perlahan selama
bertahun-tahun dan biasanya didahului oleh suatu
perubahan prekanker yang mungkin berlangsung selama beberapa
tahun.
- Karsinoma
invasif.
1.Melanoma
Melanoma berasal dari sel penghasil pigmen yang memberikan warna pada kulit.
Melanoma berasal dari sel penghasil pigmen yang memberikan warna pada kulit.
2.Sarkoma
Sarkoma adalah tumor jaringan ikat di bawah kulit yang cenderung tumbuh dengan cepat. Sarkoma vulva bisa menyerang semua golongan usia, termasuk anak-anak.
Sarkoma adalah tumor jaringan ikat di bawah kulit yang cenderung tumbuh dengan cepat. Sarkoma vulva bisa menyerang semua golongan usia, termasuk anak-anak.
3.Karsinoma
sel basal
Karsinoma sel basal sangat jarang terjadi pada vulva,
karena biasanya menyerang kulit yang terpapar oleh sinar matahari.
4.Adenokarsinoma
Sejumlah kecil kanker vulva berasal dari kelenjar dan disebut adenokarsinoma. Beberapa diantaranya berasal dari kelenjar Bartholin yang ditemukan pada lubang vagina dan menghasilkan cairan pelumas yang menyerupai lendir. Kebanyakan kanker kelenjar Bartholin adalah adenokarsinoma, tetapi beberapa diantaranya (terutama yang tumbuh dari saluran kelenjar) merupakan karsinoma sel transisional atau karsinoma sel skuamosa. Meskipun agak jarang, adenokarsinoma juga bisa berasal dari kelenjar keringat pada kulit vulva.
Sejumlah kecil kanker vulva berasal dari kelenjar dan disebut adenokarsinoma. Beberapa diantaranya berasal dari kelenjar Bartholin yang ditemukan pada lubang vagina dan menghasilkan cairan pelumas yang menyerupai lendir. Kebanyakan kanker kelenjar Bartholin adalah adenokarsinoma, tetapi beberapa diantaranya (terutama yang tumbuh dari saluran kelenjar) merupakan karsinoma sel transisional atau karsinoma sel skuamosa. Meskipun agak jarang, adenokarsinoma juga bisa berasal dari kelenjar keringat pada kulit vulva.
f Faktor resiko
Infeksi HPV
atau kutil kelamin (kutil genitalis) HPV merupakan virus penyebab kutil
kelamin dan ditularkan melalui hubungan seksual.
1.
Pernah menderita kanker leher rahim
atau kanker vagina
2.
Infeksi sifilis
3.
Diabetes
4.
Obesitas
5.
Tekanan darah tinggi.
6.
Usia
7.
Hubungan seksual pada usia dini
8.
Berganti-ganti pasangan seksual
9.
Merokok
10. Infeksi HIV
11. Penyakit ini
menyebabkan kulit vulva menjadi tipis dan gatal.
12. Peradangan
vulva menahun
13. Melanoma
atau tahi lalat atipik pada kulit selain vulva.
g. Gejala
Kanker vulva mudah dilihat dan teraba sebagai
benjolan, penebalan ataupun luka terbuka pada atau di sekitar lubang vagina.
Kadang terbentuk bercak bersisik atau perubahan warna. Jaringan di sekitarnya
mengkerut disertai gatal-gatal. Pada akhirnya akan terjadi perdarahan dan
keluar cairan yang encer. Gejala lainnya adalah:
1.nyeri
ketika berkemih
2.nyeri
ketika melakukan hubungan seksual.
h.Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil
pemeriksaan fisik dan hasil biopsi jaringan.
i. Pengobatan
Terdapat 3 jenis pengobatan untuk penderita kanker
vulva:
1.Pembedahan
2.Terapi
penyinaran
3.
Kemoterapi
Pada
kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
3. Tumor Ganas (Kanker) Tuba
a. Pengertian
Tuba
adalah saluran yang keluar dari kornu rahim
kanan dan kiri, panjangnya 12-13 cm, diameternya 3-8 mm. bagian luarnya
diliputi oleh peritoneum viseral yang merupakan bagian dari ligamentum latum.
Tumor tuba adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan
tidak terkendali pada daerah tuba dan merusak jaringan sekitarnya.
b. Patologi
Hsu, Taymor, dan Hertig membagi histologik tumor ini dalam 3 jenis menurut
keganasannya:
1.Jenis papiler : tumor belum mencapai otot tuba dan difeensiasi selnya masih
baik, batas daerah normal dengan tumor masih dapat ditunjukkan.
2.Jenis papilo-alveolar (adenomatosa) : tumor ini telah memasuki otot tuba
dan memperlihatkan gambaran kelenjar.
3.Jenis alveo-meduler : terlihat mitosis yang atipik dan terlihat invasi sel
ganas ke dalam saluran limfa tuba.
c. Klasifikasi
Tumor ganas
primer tuba fallopi yang paling sering adalah adenokarsinoma. Tumor – tumor
lain dapat berupa sarcoma seperti leimoosarkoma, kondrosarkoma, tumor
mesodermal campuran, limfoma, dan kariokarsinoma. Semua jenis kanker ganas
dalam tuba fallopi ini sangat jarang. Tumor ganas tuba fallopi bernetastasis
dengan pembuluh limfe menuju kelenjar regional dan menyebar dengan cara
bermigrasi ke dalam pelvis atau rongga abdomen, atau mungkin berpenetrasi ke
serosa dan sel – sel melepaskan diri langsung ke dalah pelvis atau rongga
abdomen.
d. Gejala
Bila
terdapat tanda dan gejala yaitu rabas vagina, perdarahan abnormal vagina atau
rabas, menstruasi yang tidak teratur, dan nyeri. Kanker tuba paling banyak
ditemikan pada wanita pasca menopause, tetapi bisa juga ditemukan pada wanita
yang lebih muda.
e. Diagnosa
1.hysterosalpingography.
2.Prosedur lain (disebut sonohysterography) kadangkala digunakan untuk memastikan apakah tuba
falopi tersumbat.
3. Jika kelainan di dalam rahim terdeteksi, dokter meneliti rahim dengan
pipa pelihat disebut hyteroscope, yang dimasukkan ke dalam servik ke dalam rahim. Jika adhesion, polip,
atau fibroid kecil terdeteksi, hyteroscope kemungkinan digunakan untuk mengeluarkan atau
mengangkat jaringan tidak normal, meningkatkan kesempatan bahwa wanita tersebut
menjadi hamil.
4. Laparoscope bisa juga digunakan untuk mengeluarkan
atau mengangkat jaringan tidak normal di
dalam panggul.
i. Pengobatan
Pengobatan
yang utama untuk kanker tuba adalah pembedahan untuk mengangkat kedua saluran,
kedua indung telur, dan rahim disertai pengangkatan kelenjar getah bening perut
dan panggul. Pada kanker stadium lanjut, setelah pembedahan mungkin perlu
dilakukan kemoterapi atau terapi penyinaran.
4. Tumor Ganas (Kanker)
Uterus
a. Pengertian
Uterus adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian
luarnya ditutupi oleh peritonium
sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim, dalam keadaan tidak
hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil di antara kandung kemih dan
dubur.
Tumor uterus adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan
tidak terkendali pada daerah rahim dan merusak jaringan sekitarnya.
b. Etiologi
Wanita dengan nullypara ( wanita kurang subur ).
Etiologi secara pasti tidak diketahui
Tetapi ada korelasi antara pertumbuhan tumor dengan peningkatan reseptor
estrogen-progesteron pada jaringan mioma uteri dan juga dipengaruhi oleh
hormone pertumbuhan.
faktor genetic
Resiko tinggi wanita dengan umur diatas 35 tahun
c. Klasifikasi
Jenis – jenis tumor uterus
berdasarkan letaknya, yaitu :
1.Ektoserviks terbagi atas :
Kista jaringan embrional : berasal dari saluran
mesonefridikus wolffi terdapat pada dinding samping ektoserviks. Kista
endometriosis yang letaknya suferfisial. Folikel atau kista nabothi yaitu kista
retensi kelenjar endoserviks, biasanya terdapat pada wanita multipara, sebagai
penampilan servisitis. Kista ini jarang mendapat ukuran besar berwarna putih
mengkilat bersih cairan mucus. Kalau kista ini membesar akan menyebabkan nyeri.
Papiloma dapat tunggal maupun multiple seperti kondiloma akuminata. Kebanyakan papiloma ini adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun persalinan.
Hemangioma ini jarang terjadi biasanya terletak pada superficial yang dapat membesar pada waktu kehamilan yang dapat menyebabkan metroragi
Papiloma dapat tunggal maupun multiple seperti kondiloma akuminata. Kebanyakan papiloma ini adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun persalinan.
Hemangioma ini jarang terjadi biasanya terletak pada superficial yang dapat membesar pada waktu kehamilan yang dapat menyebabkan metroragi
2.Endoserviks terdiri atas:.
adalah suatu adenoma maupun
adenofibroma yang berasal dari selaput lendir endoserviks. Yang tangkainya
dapat panjang keluar dari vulva. Epitel yang melapisi adalah epitel endoserviks
yang dapat juga mengalami metaplasi menjadi lebih semakin kompleks.bagian polip
ini biasa menjadi nekrosis dan mengalami perdarahan . polip ini berkembang
karena pengaruh radang maupun virus.
3.Endometrium
Polip endometrium sering didapati terutama dengan pemeriksaan histeroskopi. Polip berasal antara lain dari adnoma, adenofibroma, mioma , submukusum, plasenta.insiden tidak diketahui paling sering pada perempuan berumur 30-59 tahun.
Polip endometrium sering didapati terutama dengan pemeriksaan histeroskopi. Polip berasal antara lain dari adnoma, adenofibroma, mioma , submukusum, plasenta.insiden tidak diketahui paling sering pada perempuan berumur 30-59 tahun.
d.Gejala
1.Perdarahan rahim yang abnormal
2.Siklus menstruasi yang abnormal
3.Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami
menstruasi)
4.Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause
5.Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia
diatas 40 tahun)
6.Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
7.Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause)
8.Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
9.Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
10.Tekanan abdomen (merasa penuh,
bengkak atau kembung)
11.Perasaan ingin buang air kecil
terus menerus
e. Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut :
1.
Pemeriksaan panggul
2.
Pap smear
3.
USG transvagina
4.
Biopsi endometrium.
f.
Pengobatan
Metode pengobatan:
2.Terapi penyinaran (radiasi)
3. Kemoterapi
g. Pencegahan
Setiap wanita sebaiknya menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear secara
rutin, untuk menemukan tanda-tanda pertumbuhan yang abnormal. Wanita yang memiliki faktor resiko kanker rahim
sebaiknya lebih sering menjalani pemeriksaan panggul, Pap smear dan tes
penyaringan (termasuk biopsi endometrium).
5. Tumor Ganas (Kanker)
Ovarium
a.Pengertian
Ovarium
adalah organ reproduksi wanita yang bentuknya menyerupai kacang dan tersimpan
di dalam rongga pert sebelah bawah.
Tumor ganas
ovarium adalah kanker yang menyerang ovarium
b.Etiologi
Ada beberapa teori tentang etiologi
kanker ovarium yaitu:
Peningkatan kadar hormon gonadotrofin ini ternyata berhubungan dengan makin bertambah
besarnya tumor ovarium. Berkurangnya resiko kanker ovarium pada wanita
multipara dan wanita pemakai pil kontrasepsi dapat diterangkan dengan
rendahnya kadar gonadotrofin.
c.Patologi
Pertumbuhan tumor prime diikuti oleh infiltrasi ke jaringan sekitar yang
menyebabkan berbagai keluhan samar-samar seperti perasaan sebah, makan sedikit
terasa cepat menjadi kenyang, sering kembung, nafsu makan menurun.
Kecenderungan untuk melakukan implantasi di rongga perut merupakan ciri khas
suatu tumor ganas ovarium yang menghasilkan ascites.
Tumor ganas ovarium merupakan kumpulan tumor dengan histiogenesis yang beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal, entodermal, dan mesodermal)
dengan sifat-sifat histologis maupun biologis yang beraneka ragam. Oleh sebab
itu histiogenesis maupun klasifikasinya masih sering menjadi perdebatan.
Kira-kira 60% terdapat pada usia peri-menopausal, 30% dalam masa reproduksi
dan 10% pada usia yang jauh lebih muda. Tumor ini dapat jinak (benigna),
tidak jelas jinak tapi juga tidak pasti ganas (borderline malignancy atau carcinoma
of low-malignant potential) dan yang jelas ganas (true malignant).
d. Klasifikasi
Klasifikasi Tumor Ovrium menurut WHO yang dimodifikasi :
1.Tumor Epitelial yang umum :
-
Serosa,
-
Musinosa
-
Endometroid,
-
Clearcell (mesonephroid) :
2. Benigna,
3. Borderline malignancy,
4. Karsinoma,
-
Brenner,
-
Epitelial campuran,
- Karsinoma tak terdiferensiasi,
e. Gejala
Gejala awalnya berupa rasa tidak enak yang samar-samar di perut bagian
bawah.
Ovarium yang membesar pada wanita pasca menopause bisa merupakan pertanda awal dari kanker ovarium.
Di dalam perut terkumpul cairan dan perut membesar akibat ovarium yang
membesar ataupun karena penimbunan cairan.
Pada saat ini penderita mungkin akan merasakan nyeri panggul,anemia dan berat badannya menurun.
Kadang kanker ovarium melepaskan hormon yang menyebabkan pertumbuhan
berlebih pada lapisan rahim, pembesaran payudara atau peningkatan pertumbuhan
rambut.
f. Pengobatan
1.
Pembedahan
2.
Radioterapi
3. Khemoterapi
g. Pencegahan
Beberapa faktor muncul untuk mengurangi risiko kanker indung telur, termasuk:
Kontrasepsi
oral (pil KB). Dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menggunakan mereka,
para wanita yang menggunakan kontrasepsi oral selama lima tahun atau lebih
mengurangi risiko kanker ovarium sekitar 50 persen, sesuai dengan ACS.
Kehamilan
dan menyusui. Memiliki paling tidak satu anak menurunkan risiko Anda mengalami
kanker ovarium. Menyusui anak-anak juga dapat mengurangi risiko kanker ovarium.
TUMOR
JINAK PADA ALAT GENITAL
1.Vulva
A. Tumor
kristik
Kista
inkulsi ( kista epidermis ) : terjadi akibat perlukaan , terutama pada
persalinan karena episiotomi , atau robekan jalan lahir , di mana suatu segmen
epitel terpendam dan kemudian menjadi kista . kista ini terdapat di bawah
epitel , vulva / perineum maupun vagina berwarna kekuning – kuningan atau abu
abu biasanya bergaris tengah dengan ukiuran kuran dari 1cm dan berisi cairan
kental umumnya kista ini tidak menimbulkan keluhan .
Kista jaringan embrio
Kista
gartner : dianggap berasal dari saluran mesonefirdikus wolffi . terdapat pada
dinding lateral – anterolateral vagina sampai vulva dekat urethra dan klitoris
. dindingya terdiri dari epitel torak atau kubus berisi cairan jernih tanpa
musin . biasanya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai ukuran
kepala janin , dengan konsistensi yang lunak .
Kista saluran nuck
Berasal
dari sisa prosesus vaginalis periteneum yang terletak dalam saluran inguinal ,
kadang – kadang melajutkan diri dala labio mayor . kista saluran nuck berisi
cairan jernih dengan dinding selaput peritoneum . dengan demikian kista ini
harus di besarkan dengan hernia (burut) ingiuinal dan varikokel yang sering
terdapat pada kehamilan .
Kista kelenjar
Kista bartholini
: terjadi akibat radang
Kista sebasea :terjadi
karena penyumbatan saluran kelenjar shingga terjadinya penyumbatan sebum
kelenjar ini biasanya terletak dekat di bawah permukaan kulit berwarana kuning
kebau- abuan konsistensi yang keras , ukuran kecil sering multiple . dindingnya
berlapis epitel kelenjar dengan isi sebum yang mengandung kristal koleterol
kristal ini sering mengalami infeksi.
Hidradenoma :
berasal dari kelenjar keringat ada yang mengatakan berasal dari sisa saloran
woffi.
B
. Tumor solid
Tumor epitel
kondiloma
akuminatum : penyakit ini di sebabkan oleh virus HPV type 6 dan 2 . gambar
histologig adalah suatu papiloma yang sekali – sekali setelah lama menjadi
ganas . gambaran makroskopik adalah seperti jengger ayam . kondiloma akuminatum
dapat tumbuh pada vulva dan sekitar anus sampai vagina serviks .
krankula urethra terdapat 2 macam :
a) Krankula
urethra neoplasma : terdiri dari polip merah muda dengan tangkai pada tepi
dorsal muara uretra . tumor ini mempunyai kecenderungan kambuh lokal . gangguan
yang di timbulkan antara lain adalah nyeri paa waktu berjalan dan duduk ,
dispareurinaria , disuria dan perdarahan dan pembengkakan .
b) Krankula
urethra granmulomatosa
Penonjolan ini terdiri
dari jaringan granulammatosa pada muara urethra terutama bagian belakang yang
meluas kesamping juga dengan demikian lubang muara urethra ini menonjol akan
tetapi tidak mempuyai tungkai , berwarna merah dan kusam tidak menimbulkan
nyeri seperti krankula neoplasma . krankula ini banyak terjadi pada wanita
monopouse .
Tumor
jaringan mesodermal
Fibroma : berasal dari jaringan di sekitar labium
majus , dapat tumbuh besar dengan konsistensi lunak dan berwarna putih keabu – abuan
.
Lipoma
: berasal dari jaringan lemak di sekitar
labium majus dengan konsistensi lunak , dapat bertangkai dan mencapai ukuran
besar
Leiomioma
: berasal dari otot polos ligamentum
rotundum dekat pada labium mayus tersusun seperti pusaran air/konde
Neurofibroma
: berasal dari sarung secrabut saraf ,
biasanya kecil saja , lunak berbentuk polipoid dan berwarna seperti daging .
Hemangioma
: yang berasal kognetital biasanya
menghilang sendiri pada pertumbuhan anak . pada wanita monoupouse terjadi
varices yang kecil-kecil dan dapat menyebabkan perdarahan pasacamonoupouse .
Limfangioma
; berasal dari jaringan pembuluh limfe ,
jarang sekali di jumpai mikroskopik tampak seperti limfangioa namun tidak
berwarna .
2.Vagina
A. Tumor
kristik
Tumor di vagina pada umumnya mempunyai sifat yang
sama dengan yang di dapatkan pada vulva dan vagina hendaknya dibedkan dari
vaginitis emifesematosa. Dapat juga kista saluran muler terjadi di dekat
serviks biasanya soliter akan tetapi dapat multiple . kista ini dilapisi epitel
seperti endoserviks , berisi cairan musin.
B. Tumor
solid
Pada umumnya juga mempunyai sifat yang sama pada
urethra dan yang terdapat pada vulva kecuali granuloma , tumor miksoid serta
adenosis vagina .
Granuloma : bukan
neoplasma yang sebenrnya . jaringa merupakan granulasi yang berbatas – batas
seringkali berbentuk polip terutama terjadi pada bekas operasi kolporafi dan
hystrektomi total dan dapat bertahan sampai bertahun – tahun .
Tumor miksoid
vagina : konsistensi lunak seperti kista berisi
jaringan miksomatosa , jaringan pengikat dan jaringan lemak sepertinya yang
biasa trdapat pada daerah prakolpos . kadang kambuh dan juga menjadi ganas.
Adenosis vagina : berasal
dari sisa saluran paramesonefridikus muller merupakan tumor jinak vagina ,
terutama terletak dekat serviks uteri terdiri dari epitel torak
yangmengeluarkan mukus . di tempat itu mukosa vagina tampak merah dan granular
berbintik – bintik . adenosis terjadi karena pemberian dietistilbestrol atau
hormon esterogen sistesis lain diberikan pada ibu hamil muda .
3.Uterus
Ekstoserviks
Kista
sisa jaringan embrional : berasal dari salura mesonefedikus wolfi terdapat pada
dinding eksoserviks .
Kista endometriosis : letaknya
superfisial .
Papiloma
: dapat tunggal maupun multiple seperti kondiloma akuminata kebayakan papiloma
ini adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun persalinan
Hemangioma
: jarang , terletak superfisial dapat membesar pada waktu kehamilan dapat
menyebabkan metroragi
Endoserviks
Polip : sebetulnya
adalah sesuatu adenoma maupun adnefiborma dari selput lendir endoserviks .
Endometrium
Sering di dapati terutama dengan
pemeriksaan histeroskop . polip berasal anatara lain dari A) adenoma b)mioma c)plasenta
Miometrium
Neoplasma jinak ini berasal dari otot
uterus dan jaringan ikat yang menumpanggnya , sehingga dalam kepustakaan
dikenal dengan istilah fibromioma , leoimioma , ataupun fibroid .
Novak menemukan wanita 27%wanita berumur
25 tahun mempunyai sarang mioma , pada wanita yang berkulit hitam di temukan
lebih banyak .
Patogenesis
efek fibromatosa ini dapat di cegah
dengan pemberian preparat progesteron maupun testoteron.puukka dan kawan-kawan
menyatakan bahwa reseptor esterogen pada mioma lebih banyak di dapati pada
miometrium normal.menurut mayer asal mioma adalah sel imatur bukan dari selaput
otot yang matur.
Patologi
anatomi
Sarang
mioma di uterus dapat berasal dari serviks uterus hanya satu -3% sisa nya dari
korpus uterus.menurut letaknya mioma dapat kita dapati sebagai :
A)mioma supmukosum:berada di bawah endo
metrium dan menonjol ke dalam rongga uterus
B)mioma intramural terdapat di dinding uterus di antara serabut miometrium.
C)mioma subserosum:apa bila tumbuh keluar dinding uterus sehinggaa menonjol pada permukaan uterus,di liputi oleh serosah.miom subserosum dapat pula tumbuh menempel pada jaringan lain misalnya keliga mentum atau omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus sehingga di sebut wandering vibroit.mioma pada servik dapat menonjol ke dalam saluran servik sehingga ostium uteri externum berbentuk bulan sabitmioma uteri ini lebih sering di dapati pada wanita nulipara atau wanita yang kurang subur.perubahan sekunder pada mioma uteri yang terjadi sebagian besar bersifat degenerasi.hal ini oleh karna berkurangnya pemberian darah pada sarang mioma.
B)mioma intramural terdapat di dinding uterus di antara serabut miometrium.
C)mioma subserosum:apa bila tumbuh keluar dinding uterus sehinggaa menonjol pada permukaan uterus,di liputi oleh serosah.miom subserosum dapat pula tumbuh menempel pada jaringan lain misalnya keliga mentum atau omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus sehingga di sebut wandering vibroit.mioma pada servik dapat menonjol ke dalam saluran servik sehingga ostium uteri externum berbentuk bulan sabitmioma uteri ini lebih sering di dapati pada wanita nulipara atau wanita yang kurang subur.perubahan sekunder pada mioma uteri yang terjadi sebagian besar bersifat degenerasi.hal ini oleh karna berkurangnya pemberian darah pada sarang mioma.
Komplikasi
Degenerasi
ganas
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma
di temukan hanya 0,32-0,6% dari seluruh
mioma ke ganasan umumnya baru di temukan pada pemeriksaan histologi uterus yang
telah di angkat.kecurigaanakan keganasan uterus apabila uterus membesar dan
apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopouse.
Torsi(putaran
tangkai)
Sarang mioma bertangkai dapat mengalami
torsi timbul gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis demikian
terjadi lah sindroma abdomen akut.sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan
infeksi yang di perkirakan karna sirkulasi darah padanya.
Gejala
dan tanda
Hampir separuh kasus mioma uteri di
temukan secara kebetulan pada pemeriksaan degikonologik karna tumor ini tidak
menggangu.gejala yang di keluhkan sangat tergantung pada tempat sarang mioma
ini berada (serviks intramural,submukus,subserus)besarnya tumor,perubahan dan
komplikasi yang terjadi.gejala tersebut dapat di golongkan sebagai berikut.pendarahan abnormal gangguan perdarahan
yang terjadi umumnya adalah hiperminore,menoragiadan dapat juga terjadi
metroragia.faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini antara lain adalah
-pengaruh ovarium sehingga terjadilah
hiperplasiaendometrium sampai adenokarsinoma endometrium.
-permukaan endometriumyang lebih luas dari pada biasa
-atroviendometrium di atas mioma sukmukosum
-miometrium tidak dapat berkontranksi optimal karna adanya sarang mioma di antara serabut miometrium,sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik
-permukaan endometriumyang lebih luas dari pada biasa
-atroviendometrium di atas mioma sukmukosum
-miometrium tidak dapat berkontranksi optimal karna adanya sarang mioma di antara serabut miometrium,sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik
Rasa
nyeri.rasanya nyeri bukanlah gejala yang khas
tetapi dapat timbul karna gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma.
Gejala
dan tanda penekanan.gangguan ini tergantung
dari besar dan tempat mioma uteri.
penekanan pada kandung kemi akan menyebabkan poli nuri pada uretra dapat menyebabkan retensio urine,pada ureter dapat menyababkan hidroureter dan hidronefrosis.
penekanan pada kandung kemi akan menyebabkan poli nuri pada uretra dapat menyebabkan retensio urine,pada ureter dapat menyababkan hidroureter dan hidronefrosis.
Infertilitas dan abortus
Infertilitas dapat terjadi apabila
sarang mioma menutup atau menekan pars interstisialis tuba,sedangkan mioma
submuksum juga memudahkan terjadinya abortus oleh karna distorsi rongga uterus.
Mioma uteri dan kehamilan
Dapat mempengaruhi kehamilan misalnya
menyebabkan infertilitas resiko terjadinya abortus bertambah karna distorsi rongga
uterus khususnya pada mioma submukosum:letak janin menghalangi kemajuan
persalinan karna letaknya pada serviks uteri menyababkan inersia maupun
atoniauteri,sehingga menyababkan perdarahan pasca persalinan karna adanya
gangguan mekanik dalam fungsi mioemetrium:menyebabkan plasenta sukar lepas dari
dasarnya:dan mengganggu infolusi dalam nifas.
Memperhatikan hal – hal tersebut di atas
adanya kehamilan pada mioma uteri memerlukan pengamatan yang cermat secara
ekspektatif .
Kehailan sendiri dapat menimbulkan
perubahan pada mioma uteri antara lain ,
1. Tumor membesar terutama pada bulan – bulan pertama
karena pengaruh esterogen yang kadaranya meningkat .
2. Dapat
terjadi degenerasi merah pada waktu hamil maupun masa nifas seperti telah di
utarakan di atas , yang kadang- kadang memerlukan pembedahan secara guna
mengangkat sarang mioma .
3. Meskipun
jarang mioma uteri juga dapat juga mengalami torsi dengan gejala dan tanda
syndrom abdomen akut.
Diagnosis
Sering kali penderita
sendiri mengeluh akan rasa berat dan adanya benjolan pada perut bagianbawah .
pemeriksaan bimanual akan mengungkapkan tumor padat uterus , yang umumnya
terletak pada di garis tengah ataupun agak ke samping , seringkali terba
benjol- benjol . Mioma subersum dapat mempunyai tungkai yang berhubungan dengan
uterus .
Mioma intramural akan
menyebabkan kavum uteri menjadi luas yang di tegakan pada dengan pemeriksaan
uterus sonde . mimoa submukosum kadang-kadang apat teraba dengan jari yang
masuk kedalam kanalis servikalis danterasa benjolan pada kavum uteri .
Pengobatan
Tidak semua mioma uteri
memerlukan pengobatan bedah , 555 % dari semua uteri tidak semua mioma uteri
membutuhkan suatu pengobatab dalam bentuk
apapun, terutama apabila mioma itu masih kecil dan tidak menimbulakan atau
keluhan apapun . walupun demikian mioma uteri memerlukan penamata 3-6 bulan.
Dalam menoupose dapat terhenti penumbuhananya menjadi lisut . apabila
terjadinya suatu perubahan yang bberbahaya dapat terdeteksi dengan cepat agar
diadakan tindakan segera.
Dalam dekade terakhir ada usaha mengbati
mioma uterus dengan GnRH. Hal ini didasrkan pada pemikiran leiomioma uterus
terdiri atas sel- sel yang di perkirakan di pengaruhi oleh esterogen. GnRHA
yang mengatur reseptor gonadtopin di hipofisis akan mengurangi sekresi
gonadotropiin yang mempengaruh leiomioma.
Pengobatan operatif
Miomektomi adalah
pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Tindakan dapat dikerjakan misalkan pada moima
submukosum pada myom geburt dengan cara ekstipirasi lewat vagina. Pengambilan
sarang mioma subserosum dapat mudahkan
apabila miomektomi ini dikerjakan karena keinginan memproleh anak , maka
kehamilan berruanh menjadi 30-50%. Hysterktomi adalah pengangkatan uterus pada
umumnya adalah tindakan yang terpilih. Hystrektomi di lakukan perabdominal atau
pervaginam . yang akhir ini jarang di lakukan karena uterus lebih kecil dari
telor angsa dan tidak ada perlekatan dari manapun . adanya prolapsusu uteri
akan memudahkan proses pembedahan. Hysterktomi pada umumnya dilakukan dengan
alasan mencegah akan timbulnya karsinoma serviks uteri. Hyistrektomi
supravaginal hanya dilakukan apabila terdapat kesukaran teknis dalam
pengangkatan uterus keseluruhanya.
Adenomiosis
Adenomiosis adalah
adanya sarang endometriosis diantara serabut miometrium
Hemangioma
Tumor jinak pembuluh
darah ini jarang sekali di temukan. Umumnya didaptkan secara kebetulan pada
pemeriksaan hyistologis uterus yang di angkat karena perdarahan.
4.Tuba
Falloppii
Tumor tuba uterina
dapat berupa neoplasma maupun nonplasama. Tumor tuba uterina yang neoplastik
jarang sekali di temukan. Pernah di laporkan dalam kepustakaanya adanya adenoma
, leomioma , fibroma kista dermoid dan lain- lainya
Endometriosis yang sebenranya bukan neoplasma
lebihsering di dapat pada tuba , terkadang dikira ganas. Tumor neoplasmik jinak
dekat tuba ; kista parovarium ( adalah sisa terletakdari epoophorron) terletak
diantara tuba bagian distal ovarium dengan diamter boasanya 4cm. Dinding kista
ini tipis terdapat kapitel kuboid atau datar yang di kelilingi jaringan lemak.
Kista ini berisi cairan jernih genandry dkk.
Tumor
non neoplastik tuba uterina
tumor- tumor disebebkan
oleh radang dibicarakan dalam bab radang danbeberpa penyakit genital, antara
lain hidrosalping , piosalping, dan kista tuboovarial .
5.Ovarium
Klasifikasi
Di
antara tumor- tumor ovarium ada yang bersifat neoplastik dan ada yang bersifat
nonneoplastik. Tentang tumor neoplastik belum ada klasifikasinya terjadi oleh
karena neoplastik belum ada klasifikasinya yang belum di terima oelh semua
pihak. Atas pertimbangan praktis tumor- tumor neoplastikdi bagi atas tumor
jinak dan ganas dantumor jinak dibagi tumor solid dan tumor kistik.
A . TUMOR
OVARIUM NONEOPLASTIK
TUMOR
AKIBAT RADANG
TUMOR
LAIN
Kista folikel
Kista
ini berasal dari folikel degraff yang tidak sampai berovulasi , namun tumbuh
terus menjadi folikel , atau dari beberapa folikel primer yang setelah tumbuh di bawah pengaruh
estergogen tidak mengalami proses atresia yang lazim , melainkan membesar
menjadi kista
Kista
yang berdiri sendiri bisa menjadi sebesar jeruk nipis. Kista jernih sering kali
mengandung esterogen oleh sebab itu kista kadang-kadang dapat menyebabkan
gangguan haid. Kista folikel lambat laut mengecil dan dapat menghilang spontan
atau bisa ruptur ketika menghilang pula.
dalam menangani tumor ovarium timbul persoalan apakah tumor yang di hadapi itu neoplasma atau kista folikel. Umumnya jika diameter tumor tidak lebih dari 5cm dapat di tunggu dahulu karna kista folikel dalam 2 bulan akan hilang sendiri.
dalam menangani tumor ovarium timbul persoalan apakah tumor yang di hadapi itu neoplasma atau kista folikel. Umumnya jika diameter tumor tidak lebih dari 5cm dapat di tunggu dahulu karna kista folikel dalam 2 bulan akan hilang sendiri.
Kista korpusluteum
Dalam
keadaan normal korpus luteum lambat laum dan menjadi korpus albikans.
Kadang-kadang korpus mempertahankan diri perdarahan yang sering terjadi di
dalamnya menyebabkan terjadi nya kista berisi cairan bewarna merah ke coklatan
karna darah tua.
Pada pembelahan ovarium kista korpusluteum
memberi gambaran yang khas. Dinding kista terdiri atas lapisan bewarna
kuning,terdiri dari atas sel-sel luteum yang berasal dari sel-sel teka. Kista
korpus luteum dapat mengganggu haid,berupa amenorea di ikuti oleh pendarahan
tidak teratur adanya kista dapat pula menyebabkan rasa berat di perut bagian
bawah.perdarahan yang berulang dalam kista dapat menyebabkan ruptur.Penanganan kista
korpusluteum ialah menunggu kista hilang sendiri.
Kista tekalutein
Pada
mulahidatidosa,koriokarsinoma,dan kadang-kadang tanpa adanya kelainan
tersebut,ovarium dapat membesar menjadi kistik.kista biasanya bilateral dan
bisa menjadi sebesaras tinju.pada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinnisasi
sel-sel teka.tumbuhnya kista ini ialah akibat pengaruh hormon korio gona
dotropin yang berlebihan,dan dengan hilangnya mula atau koriokarsinoma,ovarium
mengecil spontan.
Kista inklusigerminal
Terjadi karena
invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil dari epitel germinativum pada permukaan ovarium.tumor ini lebih banyak
terdapat pada wanita yang lanjut umurnya dan besarnya jarang melebihi diameter
1 cm kista ini biasanya secara kebetulan ditemukan pada pemeriksaan histologik
ovarium yang di angkat waktu operasi.
Kista endometrium
Kista ini endometriosis
yang berlokasi di ovarium dan dibahas dalam bab endometriosis.
Kista steinlevental
Pada tahun 1995
stein dan levental meminta perhatian terhadap segolongan wanita muda dengan
gejala-gejala infertilitas,amenorea/oligomenorea sekunder kadang-kadang agak
gemuk,kelainan ini terkenal dengan nama sindrom steinleveinthal dan kiranya di
sebabkan oleh gangguan keseimbangan harmona.umumnya pada penderita terdapat
gangguan ovolasi.diaknosis dibuat atas
dasar gejala-gejala klinis,laparas kopi dapat membantu dalam pembuatan
diagnosis.
Sebagai
diagnosis difrensial perlu di pikirkan tumor ovarium yang mngeluarkan androgen
tetapi tumor yang akhir ini umumnya terdapat hanya satu ovarium dan menyebabkan
perubahan suara dan pembesaran klitoris.
B . TUMOR OVARIUM NEOPLASTIK JINAK
TUMOR
KRISTIK
kistoma ovarii simpleks
kista
ini mempunyai permukaan rata dan halus , biasanya bertangkai , seringkali
bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tiptis dan cairan di dalam
kista jernih , srus dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak
lapisanepitel kubik. Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reaksi
ovarium , akan tetapi jaringan yang dikeluarkan harus segera di periksa secara
histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan.
Kistadenoma ovarii musinosum
Asal
tumor ini belum diketahui dengatoma dimana dalam pertumbuhanya pasti. Menurut mayer ia mungkin berasal dari
suatu teratoma dimana dalam pertumbuhanya satu elemen mengalahkan elemen-elemen
lain. Ada penulis yang berpendapat bahwa tumor berasal dari epitel
germinativum, sedang penulis lain lain menduga tumor ini mempunyai asal yang
sama dengan tumor brenner.
Angka
kejadian
Tumor
ovarium ini terbanyak di temukan bersama – sama dengan kistadenoma ovarii
serosum. Kedua tumor merupakan kira-kira 60% dari seluruh ovarium, sedang
kistadenoma ovarii musinosum merupakan 40 % dari seluruh kelompok neoplasma
ovarium.
Di indonesia hariadi (1970) menemukan
frekuensi sebesar 27% sedangkan gunawan (1977) menemukan angka 29,9%
sapardan(1970) 37,2% dan djaswadi 15,1%. Tumor ini paling sering terdapat pada
wanita berusia antara 20-50tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas
Gambaran
klinik
Tumor
lazimnya berbentuk multilokuler ; oleh karena itu , permukaan berbagla
(lobulated). Kira – kira 10% dapat mencapai ukuran yang amat besar ,
lebih-lebih pada penderita yang datang dari pedesaan. Pada tumor yang sudah
besar tidak lagi dapat di temukan ovarium yang normal. Tumor biasanya uniateral
akan tetapi dapat juga ditemukan yang bilateral.
Kista menerima darahnya melalui tangkai ;
kadang-kadang dapat terjadi torsi yang mengakibatan gangguan sirkulasi. Ganguan
ini dapat menyebabkan perdarahan dalam kista dan perubahan degeneratifyang,
memudahkan timbulnya perlekatan kista dengan omentum , usus-usus dan peritoneum
parieatele.
Dinding kista agak tebal dan berwarna putih
keabu-abuan yang terakhir ini khusunya bila terjadi perdarahan atau perubahan
degenartif di dalam kista pada pembukaan terdapat cairan lendir yang khas ,
kental seperti gelatin melekat dan berwarna kuning sampai kecoklatan tergantung
dari perampuranya dengan darah . pada pemeriksaan mikroskopik tampak dinding
kista di lapisi oleh epitel torak tinggi dengan inti pada dasar sel terdapat di
antaranya sel-sel yangmembundar karena terisi lendir .
Sel-sel
epitel yang terdapat dalam satu lapisan mempunyai potensi untuk tumbuh seperti
kelenjar , kelenjar-kelenjar menjadi kista baru,yang menyebabkan kista menjadi
mutilokuler. Jikaterjadi sobekan pada dinding kista , maka sel0sel epitel dapat
tersebar pada permukaan peritoneum dan rongga perut , dan dengan sekresi
menyebaban pseudomiksoma peritonei
akibat pseudomiksoma peritonei adalah timbulnya penyakit menahun dengan
musin terus bertambah dan menyebabkan bayak perlekatan , akhirnya penderita
meninggal karena ileus dan atau inanisasi .
Penanganan
Terdiri
atas pengangkatan tumor. Jika pada tumor sudah cukup besar sehingga tidak
tampak banyak ovarium yang normal . biasanya pengakatan tumor beserta tuba.
Pada waktu mengangkat kista sedapat-dapatnya diusahakan mengakatnya intoto
tanpa mengadakan pungsi dahulu. Untuk mencegah timbulnya pseudomiksoma
peritonei karena tercecernya isi kista.
Kistadenoma
ovarii serosum
Pada
umumnya para penulis berpendapat bahwa kita ini berasal dari epitel permukaan
ovarium (germinal epithelium )
Gambaran
klinik
Pada
umumnya kista jenis ini tak mencapai ukuran yang amat besar dibandingkan dengan
kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin akan tetapi dapat pula
bergala karena kista serosum pun dapat berbentuk multilokuler , meskipun
lazimnya berongga satu. Warna kista putih eabu-abuan . isi kista cair dan
kuning-an dan kadang-kadang coklat karena campuran darah.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa tidak
mungkin menggambarkan makroskopik kistadenoma serosum papiliferum yang ganas
dari yang jinak , bahkan pemeriksaan mikroskopik tidak selalu memberikan
kepastian. Pada jaringan kapiler dapat ditemukan pengedapan kalsium dalam
stromnya papilerfum . tetapi tidak bahwa tumor ganas.
Perubahan
ganas
Apabila
ditemukan pertumbuhan paviler , proliferasi dan stratifikasi dan stratifikasi
epitel , apabila serta anaplasia dan mitos pada sel-sel , kista denoma serosum
secara mikroskopik di golongkan kedalam kelompok tumor ganas.
Terapi
Pada
umumnya sama seperti pada kistadenoma musinosum, hanya berhubung dengan lebih
besar kemungkinanya keganasan , perlu
dilakukan pemerkisaan yang teliti dalam tumor yang di keluarkan.
Kista endometroid
Kista
ini biasanya unilateral dengan permukaan licin ; pada dinding dalam terdapat
satu lapisan sel-sel yang menyerupai lapisan endometrium. Kista ini , yang di
temukan oleh sartesson dalam 1969, tidak ada hubungan dengan endometroiosis
ovarii.
Kista
dermoid
Ialah satu teratoma kistik yang jinak dimana
struktur-struktur ektodermal dengan difrensiasi sempurna, seperti epitel kulit
, rambut , gigi dan produk glandula sebasea berwarna putih kuning menyerupai
lemak nampak lebih menonjol daripada elemen-elemen entoderm dan mensoderm.
Tentang histogenesis kista dermoid , teori
yang paling banyak dianut ialah bahwa tumor berasal dari sel telur melalui
partogenesis.
Angka
kejadian
Tumor
ini merupkan 10% dari seluruh neoplasma ovarium yang kistik dan paling sering
ditemukan pada waanita yang masih muda. Ditaksir 25% dan semua kista dermoid
bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduksi walaupun kista dermoid dapat
ditemukan pula pada anak kecil. Tumor ini dapat mencapai ukuran yang sangat
besar , sehingga beratnya sampai beberapa kilogram .
Gambaran
klinik
Tidak
ada ciri-ciri yang khas pada kista dermoid. Dinding kista kelihatan putih
keabu-abuan , dan agak tipis. Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di
bagian lain padat.
Tumor
mengandung elemen-elemen ektodermal mesodermal dan entodermal, maka dapat
ditemukan kulit , rambut kelenjar sebasea , gigi (ektodermal), tulang rawan,
serat otot jaringan ikan (mesodermal),dan mukosa traktus gastro intestinalis ,
epitel saluran pernafasan dan jaringan tyroid. Bahan yang terdapat dalam rongga
kista ialah produk dari kelenjar sebasea berupa massa lembek seperti lemak ,
bercampur dengan rambut. Rambut ini terdapat bebrapa serat saja , tetapi dapat
pula merupakan gelondongan seperti konde.
Pada
kista dermoid terdisi atas pengakatan , biasanya dengan seluruh ovarium.
TUMOR-TUMORV
OVARIUM PADAT YANG JNAK
Fibroma ovarii
Semua
tumor ovarium yang padat adalah neoplasma. Akan tetapi , ini tidak berarti
bahwa mereka itu semuanya neoplasma yang ganas , meskipun semuanya mempunyai
potensi maligna. Potensi menjadi ganas ini snagat berbedaa pada jenis umpamanya
sangat rendah pada fibroma ovarium dan sangat tinggi pada teratoma embrional
yang padat. Fibroma ovarii berasal dari elemen – elemen fibroblastik stroma
ovarium atau dari beberapa sel mesenkhim yang multipoten.
Frekuensi
Tumor
ini merupakan 5%dari semua neoplasma ovarium dan paling sering ditemukan pada
penderita dalam masa menoupouse dan sesudahnya.
Gambaran klinik
tumor
ini dapat mencapai diameter 2 cm – 20cm , dan beratnya dapat mencapai 20 kgdengan
90% unilteral . permukaan nya tidak rata, konsistensi keras , warnanya merah
jambu keabu-abuan tentang kepadatan tumor , ada yang konsistensi memang
betul-betul keras yaang disebut fibroma durum. Kalau tumor dibelah permukaanya
biasanya homogen. Homogen akan tetapi pada tumor yang agak besar mungkin
terdapat bagin-bagian yang menjadi cair karena nekrosis.
Neoplasma
terdiri atas jaringan ikat dengan sel-sel di tengah – tengah jaringan kolagen
selain mempunyai struktrur fibroma biasa, kadang0kadang terdapat bagian-bagian
yang mengalami degenerasi hilain. Mungkin pula terdapat eleen-elemn otot polos
(fibromamioma ovarii) dan kelenjar-kelenjar kistik (kista denofibroma ovarii).
Fibroma ovarii yang besar biasanya mampu
mempunyai tangkai dan dapat terjadi torsi dengan gejala gelaja mendadak.
Terapi
Terapi
atas operasi yaitu ooforektomi. Sesudah operasi , asites dan hidrotoraks
menghilang secara spontan
Tumor brenner
Adalah
satu neoplasma ovarium yang sangat jarang di temukan , biasanya wanita dekat
atau sesudh menoupouse . ankga frekuensinya ialah 0,5% dari semua tumor
ovarium.
menurut mayer , epitel pulau-pulau dalam tumor berasal dari sisa sel walthard yang belum mengadakan difernsiasi
penyelidikan yang terakhir memberi petunjuk bahwa sarang-sarang tumor brenner berasal dari epitel selomid duktus mulleri.
menurut mayer , epitel pulau-pulau dalam tumor berasal dari sisa sel walthard yang belum mengadakan difernsiasi
penyelidikan yang terakhir memberi petunjuk bahwa sarang-sarang tumor brenner berasal dari epitel selomid duktus mulleri.
Gambaran
klinik
besar tumor ini beraneka ragam , dari yang kecil (garis tengahnya kurang dari 5cm ) sampai yang berat nya beberapa kilograumor . Lazimnya tumor unilteral , yang pada pembelahan berwarna kuning muda menyerupai fibroma , dengan kista – kista kecil ( multikistik). Kadang-kadang pada tumor ini di temukan sindrom meigs.
mikroskopik gambaran tumor sangat khas , terdiri dari 2 elemen , yakni arng-sarang yang terdiri atas sel-sel epitel, yang di kelilingi oleh jaringan ikat yang luas dan padat. Sarang-sarang tadi dapat mengalami dgenerasi , sehingga terbentuk ruangan yang terisi sitoplasma seggala seseuatu mirip folikel dalam ovarium
besar tumor ini beraneka ragam , dari yang kecil (garis tengahnya kurang dari 5cm ) sampai yang berat nya beberapa kilograumor . Lazimnya tumor unilteral , yang pada pembelahan berwarna kuning muda menyerupai fibroma , dengan kista – kista kecil ( multikistik). Kadang-kadang pada tumor ini di temukan sindrom meigs.
mikroskopik gambaran tumor sangat khas , terdiri dari 2 elemen , yakni arng-sarang yang terdiri atas sel-sel epitel, yang di kelilingi oleh jaringan ikat yang luas dan padat. Sarang-sarang tadi dapat mengalami dgenerasi , sehingga terbentuk ruangan yang terisi sitoplasma seggala seseuatu mirip folikel dalam ovarium
Maskulinovoblastoma (adrenal cell rest tumor
)
Tumor
ini sangat jarang dalam kepustakaan dunia hingga kini hanya dilaporkan 30
kasus. Tumor ini biasanya unilateral dan besarnya bervariasi antara 0,5-16cm
diameter. Tentang asalnya ada beberapa teori yang mendapat dukungan ialah dua
teori , yang satu menyatakan bahwa tumor ini berasal dari sel-sel masenkhim
folikel primordial, yang laen mengatakan
dari sel adrenal ektopik dalam ovarium.
Pada pembelahan warna permukaan tumor kuning,
dan pada pemeriksaan histologik , sel-sel disusun dalam stroma , seperti zona
glumerulosa dan zona fasikulata. Pada glandula suprarenalis
Beberapa dari tumor ini menyebabkan gejala
mskulinisasi , terdiri atas hirsuituisme, pembesaran klitoris, atrofi mamma,
dan perubahan suara. Terapi terdiri atas pengankgatan tumor bersama ovarim.
(Ilmu
kandungan, Prof.dr.HANIFA WIKNJOSASTRO,SPOG, hal 328)
DAFTAR PUSTAKA
Ralph C. Benson & Martin L. Pernol,buku
saku obgyn ,hal :489
Anonim 2009, Kanker Payudara(http://www.google.com/kanker-payudara.pdf)diakses tanggal 17 Oktober 2012. Makassar.
Patologi
Fakultas Kedokteran UI
Ginekologi FK
Padjajaran bandung
Obsgyn,
Obstetri dan Ginekologi
diakses tanggal 17
Oktober 2012. Makassar.
tanggal 16 Oktober
2012. Makassar.
Anonim 2012.Kanker Payudara(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Kanker_payudara) diakses 18 Oktober 2012. Makassar.
Ilmu kandungan ,Prof dr. Hanifa Wiknjosastro, SpoG
Manuaba Ida AyuChandranita, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan,
Penyakit
Kandungan, dan KB untuk Pendidikan
Bidan. Edisi 2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Jakarta.
Prawirohardjo
Sarwono. 2008. Ilmu Kandungan. Edisi 2. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar