Jumat, 10 Januari 2014

Ceklist Distosia Bahu



POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG

PRODI DIII KEBIDANAN TANUNGKARANG
 Kementerian Kesehatan Tanjungkarang Jurusan Kebidanan
Tahun 2013

Jl. Soekarno-Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung
Telpon (0721)702071 fax.(0721) 781464
 

Ceklist Distosia Bahu

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

0)                     : Tidak dilakukan
1) Kurang          :Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai dengan prodsedur.
2) Cukup           :Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil /kurang  cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatif lebih lama untuk menyelesaikan suatu tugas
3) Baik                        : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggung jawabkan.
4) Sangat baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien



No

BUTIR YANG DINILAI
PENGAMATAN
0
1
2
3
4
A
SIKAP DAN PERILAKU

1
Menyambut dengan sopan dan ramah serta memposisikan klien denga posisi litotomi






2
Memperkenalkan diri kepada klien






3
Merespon terhadap reaksi klien






4
Percaya diri






5
Teruji memberikan rasa empati kepada klien 






TOTAL SCORE : 20






CONTENT





6


Memakai alat perlindungan diri ( apron/celemek plastic,topi, masker sepatu boot.Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, lalu di keringkan dengan handuk bersih , pakai sarung tangan )






7
Mengambil alat suntik/sped sekali pakai dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin, lidokain dan letakkan kembali ke dalam wadah partus set.







8
Mendekatkan alat vulva higiene, pakai sarung tangan pada tangan yang kiri, bersihkan labia mayota kanan dan kiri, labia minora kanan dan kiri, bagian  vulva dan perineum, menggunakan kapas basah dengan gerakan dari vulva ke perineum





9
Melakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.





10
Mencelupkan kedua tangan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 %,  membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnnya dalam larutan klorin 0,5 %





11
Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai- pastikan DJJ dalam batas normal (120-160x/menit)






12
Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his bila ia sudah merasa ingin meneran.






13
Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi untuk meneran





14
Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran





14
Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit





15
Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.





16
Meletakkan kain bersih, yang di lipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan.





17
Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan bila perineum kaku lakukan anastesi kemudian episiotomi





18
Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan kepala tidak keluar masuk lagi atau sudah didasar panggul, memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu.





19
Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin, Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan, ternyata kepala bayi maju mundu (turtle sign) dan tidak ada putaran paksi luar/tidak maksimal, berarti distosia bahu dan melakukan episiotomi






Tehnik melahirkan bahu bayi





20
MANUVER MC ROBERTS
a)    Baringkan ibu terlentang dan minta ibu untuk menarik dan  melipat kedua pahanya,sehingga kedua lututnya berada sedekat mungkin dengan dada.Gunakan kedua tangan untuk membantu fleksi maksimal paha
b)   Bisa minta bantuan asisten untuk melakukan penekanan pada supra pubik/atas simphisis
c)    Lahirkan bahu depan dengan menarik kepala bayi kearah bawah, keatas lalu sanggah susur , higga badan bayi lahir semua, dan nilai bayi.





21
MANUVER UNTUK MELAHIRKAN BAHU BELAKANG
(SCHWAT AND DIXON)
Masukkan tangan mengikuti lengkung sacrum sampai jari penolong mencapai fosa antecubiti
a)                Dengan tekanan jari tengah,lipat lengan bawah kearah dada
b)               Setelah terjadi fleksi tangan,keluarkan lengan dari vagina (menggunakan jari telunjuk untuk melewati dada dan kepala bayi atau seperti mengusap muka bayi),kemudian tarik hingga bahu belakang dan seluruh lengan belakang dapat dilahirkan
c)    Bahu depan dapat lahir dengan mudah setelah bahu dan lengan belakang dilahirkan
d)   Bila bahu depan sulit dilahirkan, putar bahu belakang ke depan  (jangan menarik lengan bayi tetapi dorongan bahu posterior) dan putar bahu depan ke belakang (mendorong anterior bahu depan dengan jari telunjuk dan jari tengah operator) mengikuti arah punggung bayi sehingga bahu depan dapat dilahirkan





22
MANUVER “CORKSCREW” WOODS
a)    Masukkan 2 jari tangan kanan kearah anterior bahu belakang janin
b)   Minta asisten untuk melakukan penekanan fundus uteri kearah bawah, kemudian putar (searah putaran jarum jam) bahu belakang bayi dengan kedua jari tangan operator (penolong persalinan) kearah depan sehingga lahir bahu belakang.
c)    Masih diikuti dengan dorongan pada fundus uteri dilakukan putaran berlawanan dengan arah putaran pertama sehingga menyebabkan bahu depan dapat melewati simfisis





23
Lahirnya Badan dan Tungkai






24

Lakukan penilaian (selintas) :







25
Keringkan tubuh bayi






PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA TIGA






26
Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada janin ke dua





27
Beritahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin





28
suntikkan oksitosin 10 unit IM





29
Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm





30
Pemotongan dan pengikatan tali pusat.Dengan satu tangan pegang tali pusat yang telah di jepit (lindungi perut bayi),





31
Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril





32
selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala bayi.






33
Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm di depan vulva

Penegangan tali pusat dengan dorso kranial








 

Mengeluarkan plasenta







34
Setelah plasenta tampak pada vulva, lahirkan plasenta dengan hati-hati.pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban






Massase uterus







35
Lakukan masase pada fundus uteri dengan menggosok fundus secara sirkuler 15 kali selama 15 detik







MEMERIKSA KEMUNGKINAN ADANYA PERDARAHAN PASCA PERSALINAN






36
periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan masukkan ke dalam kantong plastik yang tersedia. Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perineum yang menimbulkan perdarahan aktif






PASCA TINDAKAN







37
Periksa kembali uterus dan tanda adanya perdarahan pervaginam, pastikan kontraksi uterus baik.Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam.
Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui dini dalam waktu 30-60 menit.
Setelah 1 jam, lakukan penimbangan dan pengukuran bayi, beri tetes mata profilaksis, dan vitamin K1 1 mg Intra Muskuler dipaha kiri anterolateral. 






Evaluasi






38
Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam. Mengevaluasi jumlah perdarahan yang terjadi dan memantau TTV






39
dekontaminasi alat didalam larutan klorin





40
Bersihkan ibu





41
Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5 %, melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5





42
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.






43
Melengkapi partograf.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar