Melaksanakan
pendokumentasian sesuai dengan format yang tersedia di institusi pelayanan
Di
Susun Oleh
1. Kiki
Dwi Handayani
2. Suci
Cahyani
3. Tiara
Retno Hidayanti
Poltekkes Kementrian Kesehatan Tanjung Karang
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Manajemen asuhan kebidanan atau yang
sering disebut manajemen kebidanan merupakan suatu metode berfikir dan
bertindak secara sistematis dan logis dalam memberikan asuhan kebidanan, agar
menguntungkan kedua belah pihak baik klien atau pemberi asuhan.
Manajemen kebidanan merupakan proses
pemecahan bermasalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan
pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah temuan – temuan ketrampilan dalam
rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang
berfokus pada klien.
Manejemen asuhan kebidanan dibagi
menjadi dua yaitu manejemen asuhan kebidanan menurut varney dan kompetensi
bidan di Indonesia. Kemudian kedua manejemen kebidanan tersebut dapat
dilanjutkan dengan pendokumentasian SOAP dalam asuhan fisiologi maupun patologi
Sebuah asuhan berdasar pada proses
pemikiran dalam penatalaksanaanya dalam hal mutlak pendokumentasian pasien.
ü Menciptakan
catatan permanen tentang asuhan yang diberikan kepada pasien.
ü Memungkinkan
berbagi informasi diantara para pemberi asuhan.
ü Memfasilitasi
pemberian asuhan yang berkesinambungan
ü Memungkinkan
pengevaluasian dari asuhan yang diberikan.
ü Memberi data
untuk catatan nasional, riset dan statistik mortalitas atau morbiditas
ü Meningkatkan
pemberi asuhan yang lebih aman yang bermutu tinggi kepada klien.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah yang dimaksud dengan pendokumentasian?
2.
Apa saja langkah-langkah yang dilakukan dalam
melaksanakan pendokumentasian?
C.
TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum : Mahasiswa mampu menjelaskan pendokumentasian SOAP.
2. Tujuan khusus :Mahasiswa mampu menjelaskan :
a.
Pengertian pendokumentasian SOAP
b.
Menjelaskan langkah-langkah pendokumentasian SOAP,
meliputi :
ü Pengkajian
data - data
subjektif
ü Pengkajian
data - data
objektif
ü Asessment /
analisa
ü Planning /
penatalaksanaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
PENDOKUMENTASIAN SOAP
Pendokumentasian SOAP adalah catatan yang bersifat
sederhana, jelas, logis, dan tertulis. Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini
disajikan dari proses pemikiran penatalaksaan kebidanan. Dipakai untuk
mendokumenkan asuhan pasien dalam rekaman medis pasien sebagai catatan
kemajuan. Model SOAP sering digunakan dalam catatan perkembangan pasien.
Seorang bidan hendaknya menggunakan SOAP setiap kali dia bertemu dengan
pasiennya. Selama antepartum, seorang bidan bisa menulis satu catatan SOAP
untuk setiap kunjungan, sementara dalam masa intrapartum, seorang bidan boleh
menulis lebih dari satu catatan untuk satu pasien dalam satu hari. (Mufdlilah,
2009).
Manajemen kebidanan adalah pendekatan dan kerangka
pikir yang digunakan oleh bidan
dalam menetapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengumpulan data, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi.
(Permenkes, 2007).
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, temuan,
keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang
berfokus kepada klien. (Juliana, 2008).
Manajemen kebidanan adalah suatu metode berpikir dan
bertindak secara sistematis dan logis dalam memberi asuhan kebidanan agar
menguntungkan kedua belah pihak baik
klien maupun pemberi asuhan. (Soepardan, 2007).
Manajemen asuhan kebidanan
dibagi menjadi 2 yaitu manajemen asuhan kebidanan menurut varney dan kompetensi
bidan di indonesia. Kemudian kedua manajemen kebidanan tersebut dapat
dilanjutkan dengan pendokumentasian soap.
Pendokumentasian SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana,
jelas, logis, dan tertulis. Dipakai untuk mendokumenkan asuhan pasien dalam
rekaman medis pasien sebagai catatan kemajuan. Model SOAP sering digunakan
dalam catatan perkembangan pasien.
Mengapa pendokumentsian begitu
penting ?
o Menciptakan catatan permanen tentang asuhan yang diberikan kepada pasien.
o Memungkinkan berbagi ibformasi diantara para pemberi asuhan.
o Memfasilitasi pemberian asuhan yang berkesinambungan.
o Memungkinkan pengevaluasian dari asuhan yang diberikan.
o Memberikan data untuk catatan nasional,riset dan statistik
mortalitas/morbiditas.
o Meningkatkan pemberian asuhan yang lebih aman dan bermutu tinggi kepada
klien.
Mengapa catatan soap dipakai
untuk pendokumentasian ?
ü
Pendokumentasian
metode soap merupakan kemajuan informasi yang sistematis yang mengorganisir
penemuan dan kesimoulan anda menjadi rencana asuhan.
ü
Metode ini
merupakan penyaringan inti sari dari proses penatalaksanaa kebidanan untuk
tujuan penyediaan dan pendokumentasian asuhan
ü
Soap
merupakan urutan yang dapat membantu dalam mengorganisir pikiran dan memberikan
asuhan yang menyeluruh.
2.2 Langkah – langkah dalam
pembuatan dokumentasi soap :
1.
Data Subjektif
Merupakan data yang diperoleh langsung dari klien melalui anamnese yang
berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Data subjektif selain
diperoleh dari hasil bertanya langsung dari pasien, juga dapat diperoleh dari
suami atau keluarga
- Menggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan
data klien melalui anamnese
- Tanda gejala subjektif yang diperoleh dari hasil
bertanya dari pasien, suami atau keluarga ( identitas umum, keluhan,
riwayat menarche, riiwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat
persalinan, riwayat KB, penyakit, riwayat penyakit keluarga, riwayat
penyakit keturunan, riwayat psikososial, pola hidup.)
- Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut
pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya
dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan
diagnosa. Pada orang yang bisu, dibagian data dibelakang” S” diberi tanda”
0” atau” X” ini menandakan orang itu bisu. Data subjektif menguatkan
diagnosa yang akan dibuat.
2
Data Objektif
Data objektif merupakan pendokumentasian
manajemen kebidanan menurut Helen Varney pertama (pengkajian data), terutama
data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik
pasien, pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan diagnostic lain. Catatan medic
dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data
objektif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang
berhubungan dengan diagnosis.
- Menggambarkan pendokumentasian hasil analaisa dan
fisik klien, hasil lab, dan test diagnostic lain yang dirumuskan dalam
data focus untuk mendukung assessment.
- Tanda gejala objektif yang diperolah dari hasil
pemeriksaan ( tanda KU, Fital sign, Fisik, khusus, kebidanan, pemeriksaan
dalam, laboratorium dan pemeriksaan penunjang.) Pemeriksaan dengan
inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi .
- Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan
fakta yang berhubungan dengan diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi
yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil Laboratorium, sinar X,
rekaman CTG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga atau orang lain
dapat dapat dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang diobservasi oleh bidan
akan menjadi komponen yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
a. Pemeriksaan
Umum
Untuk mengetahui keadaan pasien secara umum
b. Pemeriksaan
Fisik
Dalam pengkajian ini dilakukan
pemeriksaan secara inspeksi, perkusi alkustasi dan palpasi yang dilakukan
secara berurutan head to to
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Auskustasi
4. Perkusi
c.
Pemeriksaan penunjang
Selain pemeriksaan diatas juga
bias melakukan pemeriksaan penunjang yang lain seperti dibawah ini :
1.
Pemeriksaan panggul
Indikasi
pemeriksaan ukuran panggul adalah pada ibu-ibu hamil yang diduga panggul
sempit, yaitu: pada primigravida kepala belum masuk panggul pada 4 minggu
terakhir, pada multipara dengan riwayat obstetri jelek, pada ibu hamil dengan
kelainan letak pada 4 minggu terakhir dan pada ibu hamil dengan kiposis,
skoliosis, kaki pincang atau cebol.
2. Pemeriksaan laboratorium
Beberapa
pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada ibu hamil, adalah
pemeriksaan sampel urin pada ibu hamil antara lain untuk keperluan pemeriksaan
tes kehamilan (PPTest), warna urin, bau, kejernihan, protein urin dan glukose
urin.
Pemeriksaan
darah ibu hamil, antara lain bertujuan untuk memriksa hemoglobin, golongan
darah, hematokrit darah, faktor resus,rubella, VDRL/RPR dan HIV.
3.
ASESSMENT
Untuk mengidentifikasi masalah atau
diagnosa potensial berdasarkan kerangka masalah pasien,selain itu juga untuk
menentukan perencanaan yang akan dilakukan kepada pasien.
·
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data
atau informasi subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan.
Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik
subjektif maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka
proses pengkajian adalah suatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah
sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin suatu
perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan
yang tepat.
·
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan
interpretasi data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi :
1. Diagnosa
/masalah
·
Diagnosa adalah rumusan dari hasil pengkajian mengenai
kondisi klien : hamil, nbersalin, nifas dan bayi baru lahir .Berdaasarkan hasil
analisa data ynag didapat.
·
Masalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga
kebutuhan klien terganggu, kemungkinan mengganggu kehamilan/kesehatan tetapi
tidak masuk dalam diagnosa.
2. Antisipasi masalah lain/diagnosa potensial
Contoh :
Diagnosis
G11 P10001
Usia
kehamilan 32 minggu
Bayi Tunggal
/hidup (T/H)
Kehamilan
Intrauteri
Kesan jalan
lahir normal
Keadaan ibu
baik
4. PLANNING
Untuk merencanakan asuhan yang menyeluruh yang
berdasarkan diagnosa atau assesment masalah yang timbul pada saat pemeriksaan
dan semua perencanaan yang dibuat harus bedasarkan pertimbangan yang tepat
meliputi perkembangan teori yang terbaru serta di validasikan dengan asuhan
mengenai apa yang di inginkan dan tidak di inginkan pasien.
1.
Tanggal : 10 november 2008
2.
Waktu : 10.00 WIB
3.
Tujuan :
a.
Setelah dilakukan asuhan kebidanan ibu dapat
mengetahui kesehatan diri dan bayinya.
b.
Ibu merasa puas akan pelayanan yang diberikan petugas
c.
Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan
dapat berlangsung normal dan dapat lahir pervagianam.
4.
Kriteria hasil :
a.
Keadaan umum ibu
b.
Kesadaran
c.
Tanda vital
5.
Rencana :
a.
Lakukan pendekatan dengan komunikasi secara
terapeutik. Agar dapat membangun kepercayaan pada diri ibu sehingga dapat kooperatif
dengan petugas
b.
Lakukan pemeriksaan dengan Mendeteksi tentang
kesejahteraan janin dan kesehatan ibu.
c.
Beri tahu hasil pemeriksaan pada ibu. Ibu mengetahui
kesehatan diri dan bayinya
d.
Beri penyuluhan tentang beberapa hal berikut :
Makan
makanan dengan gizi seimbang. Peningkatan kesehatan ibu dan bayi serta
pertumbuhan bayinya
Hygiene
personal. Pemeliharaan kesehatan ibu agar tetap sehat
Istirahat
cukup. Menjaga kesehatan ibu
Perawatan
payudara. Persiapan menyusui atau laktasi
Cara minum tablet
zat besi (Fe). Agar ibu tahu cara minum tablet Fe dengan benar.
e.
Kolaborasi dengan dokter Sp.Og
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dipaparkan diatas, dapat
disimpulkan bahwa menejemen kebidanan harus dilakukan secara sistematis dan
sesuai dengan langkah-langkah yang telah dilakukan. Proses penatalaksanaan
menejemen asuhan kebidanan dalam konteks pendokumentasian data dari pasien
secara sunbejktif dan objektif.
Keempat langkah dalam
pendokumentasian SOAP yaitu : 1) langkah pertama dengan pengkajian dari semua
data pasien yang diperoleh dari anamnesa atau wawancara dengan pasien maupun
pasien yang disebut data subjektif. 2) langkah kedua dengan observasi
pelaksanaan pemeriksaan fisik pada pasien. 3) langkah ketiga yaitu diagnosa
potensial berdasarkan kerangka masalah pasien,selain itu juga untuk menentukan
perencanaan yang akan dilakukan kepada pasien. 4) langakah keempat yaitu suatu
planing atau rencana perawatan kesehatan secara menyeluruh dengan penjelasan
rasional yang valid sebagai dasar keputusan yang dibuat.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Pusdiknakes, WHO
dkk.2003.Konsep Asuhan Kebidanan.Buku 1.Jakarta:Departemen Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial.
Wildan,moch dan A. Aziz
Alimulhidayat.2008.Dukumentasi Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika.
Salman dan Rusmiati
dkk.2005.Asuhan Kebidanan Antenatal.Jakarta:EGC.
G.A Mandriwati.2007.Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil.Jakarta:EGC.
Muslihatun Wafi
Nur.2011.DOKUMENTASI KEBIDANAN.Yogyakarta:Fitramaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar